Latihan militer terbesar NATO dalam lebih dari sepuluh tahun mengirim “pesan yang sangat jelas kepada negara-negara anggota dan mungkin juga lawan”, demikian menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Latihan selama tiga minggu yang dimulai Oktober lalu dan diiikuti oleh 36 ribu personil tentara dari lebih 30 negara anggota dan mitra NATO itu melakukan “latihan intensif” di Italia, Spanyol, dan Portugal.
“NATO tidak ingin berkonfrontasi”, ujar Stoltenberg. “Tetapi kami siap membela semua sekutu”.
Ratusan tentara didukung helikopter dan tanks hari Rabu (4/11) ikut dalam simulasi serangan melawan musuh fiktif di lokasi latihan San Gregario di timur laut Spanyol, sebagai bagian dari latihan yang disebut “Trident Juncture”.
NATO mengatakan pasukan dari lebih 12 sekutu NATO melakukan operasi ofensif yang mencakup penyelamatan sandera, pembersihan ranjau darat dan serangan infantry. Ditambahkannya latihan itu mencakup lebih dari 500 pasukan lintas udara Amerika yang diterbangkan langsung dari pangkalan mereka di Fort Bragg – North Carolina untuk diterjunkan di lokasi latihan itu.
Stoltenberg mengatakan NATO mengundang pengamat dari semua negara anggota Organisasi Kerjasama dan Keamanan Eropa OSCE dan dari beberapa negara lain di seluruh dunia – termasuk Rusia – untuk menyaksikan latihan itu.
Latihan itu akan menguji pasukan “ujung tombak” berkekuatan lima ribu personil dari komponen laut, udara dan operasi khusus sebagai bagian dari 40 ribu pasukan pemukul reaksi cepat.
Latihan itu dimulai 19 Oktober lalu dan akan berlangsung hingga 6 November, melibatkan lebih dari 230 unit, 140 pesawat dan lebih dari 60 kapal. [em/ii]