Di saat Ramadan, Paskah untuk umat Yahudi dan Paskah bagi pemeluk Kristen jatuh bersamaan pada bulan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Rabu (5/4)mengatakan, “ini adalah momen bagi kita untuk bersatu dalam perdamaian,” dan “untuk mereka yang percaya akan Tuhan dengan cara yang berbeda, dengan ungkapan berbeda, agar menggabungkan suara mereka dalam doa bersama bagi perdamaian.”
Guterres memulai tradisi kunjungan solidaritas Ramadan beberapa tahun yang lalu ketika ia masih menjabat sebagai Komisaris Tinggi untuk Pengungsi di PBB.
Setiap tahun, ia pergi ke sebuah negara yang memiliki kamp pengungsi, berpuasa bersama dengan komunitas di wilayah yang ia kunjungi guna menghormati tradisi dan nilai-nilai keagamaan orang-orang di wilayah tersebut.
Setelah menjadi Sekretaris Jenderal PBB, Guterres mempertahankan tradisi itu, tidak hanya berfokus pada komunitas pengungsi, tetapi juga komunitas Muslim yang berada dalam penderitaan.
Selama beberapa tahun terakhir, tradisi kunjungan solidaritas Ramadan itu telah mengantarkan pemimpin PBB tersebut ke
Mali, Afghanistan, Christchurch, Senegal, Niger, dan banyak tempat lainnya.
Untuk kunjungan solidaritas Ramadan tahun ini, Guterres akan mengunjungi Somalia sebuah negara yang sedang mengalami kekeringan yang parah dan krisis pangan. [jm/rs]
Forum