Sekjen PBB Antonio Guterres pada hari Kamis (13/6) mengatakan bahwa "dunia tidak akan sanggup menanggung dampak konfrontasi besar" di wilayah Teluk Persia.
Guterres menyampaikan keprihatinannya kepada Dewan Keamanan PBB mengenai "insiden keamanan" Kamis pagi di Selat Hormuz yang strategis dan telah menyebabkan dua tanker minyak rusak, diduga akibat serangan.
Dalam pertemuan kerja sama PBB dengan Liga Arab, sekjen PBB itu mengatakan ia "mengecam keras" serangan terhadap kapal-kapal sipil.
Harga minyak mentah jenis Brent, yang sering menjadi patokan pasar Asia dan Eropa, naik 4 persen menjadi 62 dolar per barel menyusul laporan adanya serangan itu.
Perubahan ini menekankan betapa besar pengaruh situasi di kawasan itu terhadap suplai energi global. Sepertiga minyak yang diperdagangkan dan diangkut lewat laut memanfaatkan Selat Hormuz.
Insiden terbaru ini berlangsung setelah AS menuduh Iran menggunakan ranjau untuk menyerang empat kapal tangki minyak dekat pelabuhan Fujairah di Uni Emirat Arab bulan lalu.
Iran telah membantah terlibat dalam serangan itu, namun peristiwa tersebut berlangsung sementara para pemberontak dukungan Iran di Yaman melancarkan serangan misil dan pesawat nirawak ke Arab Saudi.(my/jm)
