Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB Sebut 5 Juta Kematian Akibat COVID-19 "Memalukan"


Sekjen PBB Antonio Guterres dalam upacara pembukaan KTT IKlim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021. (AP Photo/Alberto Pezzali)
Sekjen PBB Antonio Guterres dalam upacara pembukaan KTT IKlim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021. (AP Photo/Alberto Pezzali)

Sekjen PBB Antonio Guterres, Senin (1/11) menyebut lebih dari lima juta kematian akibat COVID-19 sebagai situasi global yang "memalukan," dan merupakan pengingat bahwa banyak negara di dunia terimbas oleh ketimpangan vaksin.

Pusat Data Virus Corona Johns Hopkins pada Senin (1/11) melaporkan bahwa jumlah kematian di seluruh dunia akibat pandemi COVID-19 mencapai lebih dari lima juta, hanya empat bulan setelah mereka mencatat empat juta kematian.

Dalam pernyataan, Guterres mengatakan kematian-kematian itu "bukan hanya angka. Mereka adalah ibu dan ayah. Kakak dan adik. Anak perempuan dan laki-laki. Keluarga, teman dan kolega. Kehidupan mereka lebih singkat karena virus yang merajalela tanpa ampun dan tak kenal batas." COVID-19 disebabkan oleh virus corona.

Dia mengatakan angka yang menyedihkan itu merupakan pengingat bahwa ketika negara-negara kaya menggulirkan dosis ketiga vaksin COVID-19 atau "booster," sementara hanya sekitar lima persen warga di Afrika yang sudah divaksin lengkap.

Kepala PBB itu mendesak para pemimpin dunia untuk mendukung penuh Strategi Vaksinasi Global yang diluncurkan bulan lalu oleh WHO, dan, lewat donasi dana dan vaksinasi, membantu memenuhi tujuan memvaksinasi 40 persen warga di seluruh dunia pada tahun ini dan 70 persen pada pertengahan 2022.

Ia mengatakan, "Cara terbaik untuk mengenang kelima juta orang yang pergi itu... adalah mewujudkan kesetaraan vaksin dengan meningkatkan upaya dan menjamin kewaspadaan tinggi untuk mengalahkan virus ini." [vm/lt]

XS
SM
MD
LG