Aktivitas ekonomi yang lamban di China dan jatuhnya harga-harga minyak memicu penurunan tajam di bursa-bursa saham Asia dalam perdagangan Senin pagi (3/8).
Para investor menarik diri dari pasar-pasar saham setelah sebuah survei swasta menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China bulan Juli jatuh pada tingkat terendah dalam dua tahun.
Para ekonom mengatakan hal itu mengindikasikan situasi yang memburuk di depan untuk ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.
Harga-harga minyak juga diperdagangkan dengan nilai lebih rendah Senin, dengan harga acuan minyak mentah U.S. West Texas Intermediate merosot ke US$46,85, sementara minyak mentah Brent diperdagangkan pada $51,91. Harga-harga tembaga juga jatuh dalam perdagangan Senin.
Indeks Shanghai turun lebih dari 1,5 persen, sementara indeks Kospi di Seoul jatuh hampir 1 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 1 persen.
Penurunan di Asia ini mengikuti kerugian minggu lalu di pasar-pasar saham AS. Hari Jumat, ExxonMobile dan Chevron, dua perusahaan energi publik terbesar, masing-masing turun 5 persen setelah mencatat penurunan laba besar dari tahun lalu.