Perdana Menteri Jacinda Ardern, Rabu (19/8) mengumumkan pemerintah Selandia Baru akan mengerahkan 500 tentara ke sejumlah fasilitas karantina dan daerah perbatasan untuk membantu menghentikan penyebaran COVID-19.
Sebuah pernyataan pemerintah menyatakan 500 tentara itu akan menjadikan jumlah militer yang dikerahkan untuk menanggapi COVID-19 menjadi 1.200, penempatan pasukan terbesar di Selandia Baru sejak pengiriman pasukan ke Timor-Leste dalam misi penjagaan perdamaian pada awal tahun 2000-an.
Ardern mengumumkan langkah itu dalam sebuah konferensi pers di Wellington dan mengatakan, salah satu tugas utama pasukan itu adalah menggantikan penjaga keamanan swasta di sejumlah fasilitas yang berisiko tertinggi, “seperti pintu masuk dan keluar di tempat-tempat umum."
Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield melaporkan enam penderita COVID-19 baru hari Rabu (19/8), salah satunya berasal dari luar negeri- seorang perempuan yang tiba 14 Agustus dari Qatar. Bloomfield menjelaskan orang itu sedang diisolasi di sebuah hotel namun akan dipindahkan ke sebuah fasilitas karantina di Auckland.
Bloomfield menambahkan ada lima penderita lainnya yang dikaitkan dengan perebakan wabah Auckland saat ini. Ia menjelaskan 125 warga yang terinfeksi telah dipindahkan ke fasilitas karantina Auckland, termasuk 61 warga yang dinyatakan positif serta orang-orang yang tinggal di rumahnya. [mg/ii]