Tautan-tautan Akses

Selandia Baru Semakin Longgarkan Pembatasan Terkait Wabah Corona


Suasana di kota Wellington, setelah pemerintah melonggarkan aturan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19, 28 April 2020. (Foto: dok).
Suasana di kota Wellington, setelah pemerintah melonggarkan aturan karantina wilayah di tengah pandemi Covid-19, 28 April 2020. (Foto: dok).

Selandia Baru secara bertahap akan mulai mencabut restriksi yang diberlakukan pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona.

PM Jacinda Ardern, Senin (11/5) mengumumkan bahwa bisnis seperti pusat perbelanjaan, bioskop, restoran, taman bermain dan pusat kebugaran akan dibuka kembali mulai Kamis (14/5) pekan ini berdasarkan level kedua dalam sistem empat tingkat ancaman Covid-19 yang ditetapkan pemerintah. Sekolah-sekolah akan dibuka kembali Senin (18/5) pekan depan, sedangkan bar akan tetap tutup hingga 21 Mei. Langkah social distancing yang ketat akan tetap berlaku, dan perbatasan-perbatasan negara itu tetap tertutup bagi pengunjung asing.

PM Selandia Baru, Jacinda Ardern dalam konferensi pers di Wellington, 11 Mei 2020.
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern dalam konferensi pers di Wellington, 11 Mei 2020.

PM Ardern memberlakukan tingkat tertinggi, level 4, pada akhir Maret lalu, dengan menutup semua aktivitas ekonomi kecuali bagi layanan esensial, sewaktu wabah itu mencengkeram negara berpenduduk lima juta orang di kawasan Pasifik ini.

Tingkat ancaman diturunkan menjadi level 3 hampir dua pekan silam, yang mencabut larangan terhadap kegiatan konstruksi dan perjalanan domestik, serta mengizinkan restoran-restoran buka untuk layanan penyediaan makanan untuk dibawa pulang, tetapi pusat-pusat perbelanjaan, salon rambut dan bisnis lainnya tetap tutup.

Ardern mengatakan pemerintah akan mengevaluasi status baru level 2 itu dalam waktu sekitar dua pekan untuk memutuskan apakah restriksi lainnya dapat dicabut.

Tanggapan Selandia Baru terhadap wabah, termasuk pengujian yang meluas dan pelacakan kontak, mendapat pujian dari masyarakat internasional. Negara ini mencatat total 1.147 kasus COVID-19 terkonfirmasi, dengan 21 kematian. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG