Botswana menyatakan seluruh anggota parlemennya, termasuk ketuanya, Jumat (10/4) mulai menjalani karantina wajib 14 hari, sehari setelah seorang petugas layanan kesehatan di parlemen dinyatakan positif mengidap virus corona.
Menurut pernyataan pemerintah, petugas tersebut termasuk di antara tujuh kasus baru di negara di bagian selatan Afrika itu, membuat jumlah kasus virus corona di Botswana menjadi 13 orang.
Presiden Eric Masisi telah kembali bekerja pada awal April setelah masa swakarantinanya, menyusul lawatan ke negara tetangga, Namibia, bulan lalu. Hasil tesnya pada 1 April menunjukkan ia tidak terjangkit COVID-19.
Sejak itu Masisi menetapkan keadaan darurat dengan disertai berbagai prakarsa untuk mengendalikan penyebaran virus yang telah merenggut nyawa satu orang di negara itu. [uh/ab]