Presiden Amerika Donald Trump hari Sabtu (4/2) berbicara dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, berusaha meyakinkan pemimpin Ukraina dukungan berkelanjutan Amerika, sementara pasukan pemerintah Kyiv dan pemberontak pro-Rusia kembali bertempur di dekat perbatasan dengan Rusia.
Pernyataan Gedung Putih menggambarkan sebagai "percakapan telepon yang sangat baik," membahas "konflik berkepanjangan" tersebut.
"Kita akan bekerjasama dengan Ukraina, Rusia dan semua pihak lain yang terlibat untuk membantu mereka memulihkan perdamaian di perbatasan," demikian disebutkan pernyataan itu. Ditambahkan, kedua pemimpin membahas potensi pertemuan tatap muka "dalam waktu dekat."
Beberapa jam sebelumnya, pemantau dekat perbatasan Rusia melaporkan pertempuran baru tepat di utara Donetsk, kota yang menjadi kubu pemberontak. Mereka mengatakan, tembakan artileri dan roket menewaskan sedikitnya 33 orang dan melukai puluhan lainnya dalam seminggu terakhir.
Alexander Hug, ketua pemantau Ukraina pada Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa, hari Jumat menggambarkan pertempuran di luar Donetsk, di Adviidka, sebagai "pertempuran terburuk yang kami lihat di Ukraina" setidaknya dalam dua tahun. Hug juga menegaskan, kedua pihak mengerahkan dan menggunakan persenjataan berat yang disetujui pemberontak dan pemerintah Kyiv untuk ditarik dari garis depan berdasar gencatan senjata yang ditengahi tahun 2015. [ka]