Dengan suara 56 berbanding 40, Senat meloloskan RUU tersebut yang akan membiayai belanja pemerintah Amerika hingga September 2015. RUU itu kini berada di Gedung Putih dan Presiden Barack Obama sebelumnya mengatakan ia akan menandatanganinya menjadi UU.
Sejumlah anggota Senat baik dari Partai Republik maupun Demokrat sebelumnya keberatan dengan beberapa hal dalam RUU tersebut.
Presiden Obama hari Jumat mengatakan ada beberapa hal yang tidak ia sukai dalam RUU itu, tetapi ia mendukungnya karena berbagai ketentuan lainnya akan menjamin kemajuan program asuransi kesehatan pemerintah, perubahan iklim, pendidikan dini dan pertumbuhan lapangan kerja.
RUU belanja negara 2015 itu sudah disahkan DPR hari Kamis (11/12).
Sidang Senat hari Sabtu itu berlangsung sehari setelah mereka juga mengesahkan RUU belanja pertahanan Amerika senilai 585 miliar dollar.
Legislasi itu, yang berjudul RUU Otorisasi Pertahanan Nasional, mencakup pengeluaran untuk operasi di luar negeri sebesar 64 miliar dollar termasuk di Afghanistan dan Irak. RUU itu juga mencakup pengeluaran untuk upaya melawan militan ISIS, termasuk pelatihan dan persenjataan bagi pemberontak Suriah yang moderat.
