Para senator dari Partai Republik dan Partai Demokrat AS menyampaikan keprihatinan mereka mengenai perombakan Presiden Donald Trump terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri dan pengunduran diri Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen dan Direktur Secret Service Randolph "Tex" Alles.
Nielsen mengundurkan diri di bawah tekanan dari seorang presiden yang frustrasi bahwa ia tidak mengambil sikap yang cukup keras mengenai imigrasi.
Alles diberhentikan, meskipun beberapa pejabat mengatakan kepergiannya karena konflik kepribadian di dalam kantornya dan tidak terkait dengan pengunduran diri Nielsen.
Pihak Demokrat mengatakan kedua pemberhentian itu menandai gejolak dalam pemerintahan dan merupakan kesalahan presiden.
"Departemen Keamanan Dalam Negeri terjerumus dalam kekacauan," kata Senator Partai Demokrat Richard Blumenthal dari Connecticut."Pemerintahan ini tampaknya menuju kekacauan hukum dan moral," katanya.
Terkait masalah keamanan perbatasan, Partai Republik berusaha menyalahkan Kongres, bukannya pemerintah. "Ini sepenuhnya kesalahan dan kegagalan Konges untuk menyelesaikan masalah tersebut" kata Senator Partai Republik dari Texas John Cornyn.
Setelah pengunduran diri Nielsen, Stephen Miller penasihat senior Gedung Putih yang makin berpengaruh dan pendukung kebijakan keras imigrasi juga mengincar pemberhentian Lee Francis Cissna, demikian menurut kedua pejabat itu.
Cissna adalah direktur Kantor Kewarganegaraan dan Imigrasi AS yang menjalankan sistem hukum imigrasi. [my]