Senator McCain dari Fraksi Republik mengatakan tanggapan Amerika terhadap pertumpahan darah yang berlangsung di Suriah tidak memadai dan memalukan.
“Bagi Amerika, duduk berpangku tangan dan menyaksikan pembunuhan keji ini adalah pengkhianatan atas semua nilai yang kita junjung dan yakini,” ujarnya.
Senator dari Negara bagian Arizona itu baru-baru ini di Turki bertemu para petinggi kelompok oposisi Laskar Suriah Merdeka, yang telah meminta bantuan militer asing. Muncul dalam program Face the Nation di saluran televisi CBS, McCain mengatakan Amerika seharusnya menjawab himbauan itu.
“Di sana, kelompok pemberontak Suriah menantikan kepemimpinan Amerika. Kita telah mengumumkan, saat ini kita menyediakan perlengakapan non-militer bagi mereka. Itu tidak bisa dipakai melakukan apapun untuk menghadapi tank dan peluru. Kita perlu memberi perlindungan kepada Laskar Suriah Merdeka; kita perlu memberi mereka pasokan; kita perlu memberi mereka persenjataan. Ada banyak cara untuk mengirim senjata kepada mereka. Kita sudah tunjukkan itu di Libya dan di Afghanistan pada dekade 1980-an,” tandasnya.
Pemerintahan Obama mengatakan mendukung penyediaan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah, dan mendukung upaya-upaya yang dipimpin PBB untuk menghentikan pertempuran dan memulai perundingan antara pemerintah Suriah dengan lawan-lawannya. Tetapi McCain, pimpinan Komisi Angkatan Bersenjata di Senat, mengatakan kelompok pemberontak Suriah tidak bersenjata dan itu, bukan pertempuran yang adil, katanya.
McCain juga mengecam Rusia dan Tiongkok karena mengahalangi kebijakan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pertumpahan darah dan mempercepat peralihan kekuasaan di Suriah, dan mengatakan rencana damai PBB-Liga Arab tidak memadai karena tidak menyebutkan secara khusus pencopotan Bashar al-Assad dari kekuasaan.
Rusia dan Tiongkok hari Sabtu bersama seluruh anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyetujui pengiriman tim pendahulu para pengamat tak bersenjata ke Suriah untuk memantau gencatan senjata yang rapuh antara pemerintah dan pasukan perlawanan bersenjata.
“Bagi Amerika, duduk berpangku tangan dan menyaksikan pembunuhan keji ini adalah pengkhianatan atas semua nilai yang kita junjung dan yakini,” ujarnya.
Senator dari Negara bagian Arizona itu baru-baru ini di Turki bertemu para petinggi kelompok oposisi Laskar Suriah Merdeka, yang telah meminta bantuan militer asing. Muncul dalam program Face the Nation di saluran televisi CBS, McCain mengatakan Amerika seharusnya menjawab himbauan itu.
“Di sana, kelompok pemberontak Suriah menantikan kepemimpinan Amerika. Kita telah mengumumkan, saat ini kita menyediakan perlengakapan non-militer bagi mereka. Itu tidak bisa dipakai melakukan apapun untuk menghadapi tank dan peluru. Kita perlu memberi perlindungan kepada Laskar Suriah Merdeka; kita perlu memberi mereka pasokan; kita perlu memberi mereka persenjataan. Ada banyak cara untuk mengirim senjata kepada mereka. Kita sudah tunjukkan itu di Libya dan di Afghanistan pada dekade 1980-an,” tandasnya.
Pemerintahan Obama mengatakan mendukung penyediaan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah, dan mendukung upaya-upaya yang dipimpin PBB untuk menghentikan pertempuran dan memulai perundingan antara pemerintah Suriah dengan lawan-lawannya. Tetapi McCain, pimpinan Komisi Angkatan Bersenjata di Senat, mengatakan kelompok pemberontak Suriah tidak bersenjata dan itu, bukan pertempuran yang adil, katanya.
McCain juga mengecam Rusia dan Tiongkok karena mengahalangi kebijakan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pertumpahan darah dan mempercepat peralihan kekuasaan di Suriah, dan mengatakan rencana damai PBB-Liga Arab tidak memadai karena tidak menyebutkan secara khusus pencopotan Bashar al-Assad dari kekuasaan.
Rusia dan Tiongkok hari Sabtu bersama seluruh anggota Dewan Keamanan PBB lainnya menyetujui pengiriman tim pendahulu para pengamat tak bersenjata ke Suriah untuk memantau gencatan senjata yang rapuh antara pemerintah dan pasukan perlawanan bersenjata.