Menteri Perminyakan dan Energi Norwegia Terje Aasland hari Senin (13/3) mengatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk membongkar turbin angin yang disengketakan, hingga ada izin baru.
Mahkamah Agung Norwegia pada Oktober 2021 lalu memutuskan bahwa pembangunan 151 turbin di distrik Fosen telah melanggar hak-hak suku Sami, yang selama berabad-abad menggunakan kawasan di mana turbin-turbin itu berada untuk menggembala rusa.
Setelah putusan Mahkamah Agung itu, Kementerian Perminyakan dan Energi Norwegia meminta pemilik dua ladang untuk menentukan apakah ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk tetap melestarikan penggembalaan rusa di dekat turbin-turbin itu.
Aasland hari Senin mengatakan kepada parlemen Norwegia bahwa setelah putusan Mahkamah Agung itu, ada “persepsi berbeda” tentang makna dan konsekuensi putusan itu.
Aasland mengatakan, “Sebagian pihak memahami putusan itu sebagai ketentuan bahwa pembangkit listrik tenaga angin di wilayah itu ilegal dan fasilitas itu harus dihancurkan. Namun hakim agung pada Januari 2020 lalu – atau sebelum putusan Mahkamah Agung itu – mengatakan masalah pembongkaran atau penghancuran fasilitas itu berada di luar ruang lingkup kasus tersebut.”
Perselisihan ini telah membuat para aktivis memblokir pintu-pintu masuk sejumlah kementerian pemerintah di Oslo, ibu kota Norwegia. Mereka mengatakan pembangkit listrik tenaga angin itu membahayakan kehidupan para penggembala rusa itu. [em/jm]
Forum