Kelompok Krisis Internasional (ICG) mengatakan dalam sebuah laporan, Selasa, kemungkinan terjadinya konflik besar antara Tiongkok dan saingan-saingannya di Asia Tenggara masih rendah. Namun, organisasi itu memperingatkan, tren-tren yang ada menuju arah yang tidak diinginkan.
Laporan itu dirilis setelah Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) gagal menyepakati pedoman perilaku untuk secara seragam menyelesaikan sengketa maritim pada KTT Regional di Kamboja bulan lalu.
Organisasi yang berbasis di Brussels itu mengatakan tanpa pedoman prilaku untuk menangani insiden, ketegangan di Laut Cina Selatan bisa berkembang ke tingkat yang tidak mungkin diubah.
Tiongkok mengklaim hampir semua kawasan seluas 3,5 juta kilometer persegi yang diyakini kaya minyak dan gas alam itu. Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim beberapa bagian di laut itu.
Laporan itu dirilis setelah Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) gagal menyepakati pedoman perilaku untuk secara seragam menyelesaikan sengketa maritim pada KTT Regional di Kamboja bulan lalu.
Organisasi yang berbasis di Brussels itu mengatakan tanpa pedoman prilaku untuk menangani insiden, ketegangan di Laut Cina Selatan bisa berkembang ke tingkat yang tidak mungkin diubah.
Tiongkok mengklaim hampir semua kawasan seluas 3,5 juta kilometer persegi yang diyakini kaya minyak dan gas alam itu. Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim beberapa bagian di laut itu.