Seniman Karla Funderburk mulai membuat origami berbentuk burung-burung bangau sejak tiga bulan silam. Ia merangkai burung-burung kertas dalam warna merah jambu, biru, kuning dan banyak lagi warna lainnya, dan menggantungkan karyanya itu di galerinya.
Funderburk, seniman dan pemilik galeri Matter Studio itu mengatakan, “Saya merasakan kehilangan itu, dan salah satu cara untuk menghadapinya adalah saya mulai membuat origami burung bangau, karena bangau adalah simbol tradisional Jepang mengenai terangkatnya ruh ke surga.”
Ia berusaha membuat sepuluh bangau setiap malam.
Tetapi pada 14 Mei lalu, jumlah kematian akibat Covid-19 di AS telah melampaui 88 ribu. Ia menyadari akan perlu waktu 24 tahun baginya untuk menuntaskan pekerjaannya.
Ia kemudian meminta bantuan. Sekarang ini, sukarelawan mengirimkan banyak origami burung anggun tersebut setiap hari.
“Dan saya pun mulai menerima berkotak-kotak dan bertas-tas berisi lipatan kertas itu. Kadang-kadang saya mendapatkan satu origami bangau yang ditulisi satu nama di atasnya, dan kemudian saya bisa mendapat boks-boks yang berisi 300 bangau kertas di dalamnya,” kata Karla Funderburk.
Ratusan bangau kertas kini menggantung dari langit-langit Matter Studio milik Funderbunk, sementara yang lainnya diletakkan di meja-meja dan tersusun dalam boks-boks sambil menunggu ditambahkan pada pengingat yang menyedihkan mengenai korban virus corona.
“Saya seperti merasa ruang ini menyimpan, menjadi tempat, untuk mengenang jiwa-jiwa yang hilang,” jelasnya.
Jumlah kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat pada Kamis (28/8) telah melampaui 180 ribu orang dengan jumlah kasus melampaui 5,86 juta, sebut Center for Systems Science and Engineering di Johns Hopkins University. [uh/ab]