Suasana Kebakaran Pasar Klewer Solo
“nguing..nguing..minggir..beri jalan pemadam kebakaran..pasar Klewer kebakaran..mas, jangan disitu, mundur, jangan nekat masuk pasar..atap mau runtuh..minggir..”
Sirine belasan mobil pemadam kebakaran terus meraung silih berganti terdengar di Pasar Klewer Solo, Minggu pagi (28/12). Lebih dari 12 jam sejak kemarin petang hingga siang ini api membakar ribuan kios pedagang batik dan tekstil di Pasar Klewer Solo ini.
Salah seorang pedagang di Pasar tersebut, Rosyid, mengaku pasrah dengan kebakaran yang terjadi di kios pasar tersebut. Rosyid hanya mampu memindahkan sejumlah barang dagangannya sebelum api membakar kiosnya.
Kepanikan ribuan pedagang pasar tersebut terjadi sejak semalam hingga siang ini. Para pedagang terus berusaha berjibaku memindahkan barang dagangannya di dekat kompleks kios lain yang terbakar.
“Awalnya saya tahu, api muncul dari kios belakang pasar..terus membesar membakar lantai 1 dan lantai 2 pasar. Habis semua..ludes. Lantai atas itu untuk pedagang tekstil, misal celana katun, baju daster, kaos, kemeja. Kalau lantai bawah itu untuk jualan baju batik, pernak-pernik nuansa batik. Semua yang motif batik,” kata Rosyid, Pedagang Pasar Klewer.
Ketua Tim Pemadam Kebakaran Pemkot Solo, Eko Nugroho, saat ditemui di lokasi mengungkapkan lebih dari 14 jam pemadam kebakaran terus berupaya memadamkan api yang melumat habis bangunan pasar tersebut.
Menurut Eko, kondisi titik lokasi hidran penyedia air pemadam api di Pasar Klewer ini banyak yang macet.
“Ya prediksi kami, api mulai padam nanti menjelang sore. Ini masih ada bebarapa bagian dalam bangunan pasar yang masih menyala apinya. Semua bangunan pasar ludes terbakar. Kita terjunkan 14 mobil pemadam, ada dari Solo, dan 6 kabupaten lain di sekitar Solo antara lain Boyolali, Karanganyar, Klaten. Kita juga libatkan pemadam kebakaran dari propinsi dan daerah lain, dari Yogyakarta, Semarang, Salatiga, dan sebagainya," jelas Eko.
"Kita all out. Kesulitan kami, di pasar ini ada banyak titik hidran atau sambungan penyedia air untuk pemadaman, tapi yang berfungsi hanya satu, yang lainnya macet, tidak bisa dipakai. Rusak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelola Pasar Pemkot Solo, Subagyo mengungkapkan pemkot Solo akan mengevaluasi kondisi hidran di berbagai bangunan Pasar di Solo, agar kebakaran tidak terulang. Menurut Subagyo, Pasar klewer Solo ini menjadi pusat perekonomian para pedagang kecil dan menengah.
“Pasar Klewer ini memang pasar terbesar di Solo. Jumlah pedagang mencapai 3200an pedagang, kiosnya ada 2200-an. Kan banyak pedagangnya, pedagang oprokan, atau di lorong-lorong pasar, atau pedagang keliling. Pemasukan dari retribusi pasar Klewer setiap tahun yang diterima Pemkot mencapai 1 milyar rupiah," kata Subagyo.
"Perputaran uang di Pasar Klewer itu setiap hari mencapai 5 Milyar rupiah. Ya, kejadian ini menjadi hikmah bagi kami, fasilitas hidran untuk membantu pemadaman kebakaran di pasar-pasar tradisional akan kami periksa ketat, agar kejadian ini tidak terulang,” imbuhnya.