Militer Amerika mengumumkan bahwa seorang anggotanya tewas dalam tugas, Senin (23/12) di Afghanistan.
Dalam pengumuman itu, pasukan gabungan Amerika-Afghanistan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang di mana dan bagaimana korban itu tewas.
Taliban, dalam pernyataan yang dikirim kepada wartawan, mengklaim bahwa tentara Amerika itu tewas di provinsi Kunduz utara yang bergejolak.
Kelompok pemberontak itu mengatakan pihaknya menarget tentara Afghanistan dan Amerika dengan bom pinggir jalan ketika mereka berusaha melakukan serangan bersama terhadap posisi Taliban di distrik Char Dara.
Taliban menguasai sebagian besar Char Dara sementara pemerintah Afghanistan menguasai markas distrik. Pemberontak dengan gigih berusaha merebut distrik-distrik di Kunduz, dan jumlah distrik yang jatuh ke tangan Taliban dalam beberapa tahun terakhir bertambah dua kali lipat.
Taliban mengklaim seorang prajurit Amerika lainnya bersama dengan seorang pasukan komando Afghanistan terluka parah dalam ledakan itu. Taliban juga memamerkan foto dari apa yang mereka klaim adalah lencana identitas tentara Amerika yang tewas dan seragamnya yang berlumuran darah.
Kematian itu membuat jumlah tentara Amerika yang tewas tahun ini di Afghanistan menjadi sedikitnya 19 orang.
Perang Afghanistan yang telah berlangsung selama 18 tahun, yang terpanjang dalam keterlibatan Amerika dalam perang, telah menelan biaya hampir $ 1 triliun bagi Amerika dan nyawa sekitar 2.300 anggota militer Amerika. [lt/ab]
