Sambil Italia terus berjuang melawan virus corona, seorang pasien yang terinfeksi virus itu pada awal Maret 2020 memperingatkan dunia supaya berhati-hati karena virus itu dapat ditularkan oleh orang yang tidak menunjukkan gejala apa pun.
Berkurangnya tingkat infeksi virus corona di Italia pada hari keempat Kamis (26/3), membuat banyak kalangan berharap karantina jangka panjang dapat membawa hasil yang diharapkan semua orang.
Namun, pihak berwenang berhati-hati, mengingatkan warga Italia untuk tidak mengurangi sikap waspada dan tetap menjalani aturan terkait COVID-19.
Seorang pasien yang dirawat di rumah sakit menceritakan pengalamannya. Fausto Rossi, 38 tahun, mulai merasa tidak enak badan dan demam tanggal 5 Maret lalu dan empat hari kemudian dibawa ke Rumah Sakit Santa Maria Goretti di kota Latina, tempat ia dinyatakan positif terkena virus corona.
Rossi mengatakan, "Yang menjadi persoalan adalah ketika virus itu sampai ke paru-paru dan menyerang secara agresif sehingga menyebabkan pneumonia yang sangat serius dengan persentase tingkat kematian yang sangat tinggi."
Rossi menekankan pneumonia itu sangat kuat dan destruktif.
“Virus itu sangat kuat dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Jika saya menderita penyakit lain atau berusia lebih tua, mungkin saya tidak akan berada di sini hari ini. Mengerikan sekali rasanya ketika saya tidak bisa bernapas,” tambahnya.
Rossi masih dirawat di rumah sakit, tapi sudah keluar dari unit perawatan intensif (ICU) dan berharap dapat segera pulang dan berkumpul bersama keluarganya, Rossi juga berharap pandemi itu akan berakhir secepat mungkin sehingga semua orang bisa menjalani kembali kehidupan normal. Fausto memberikan beberapa sarannya.
"Setiap orang harus menghormati aturan karantina yang telah diberlakukan, di antaranya keluar rumah hanya untuk kebutuhan primer; tiap orang berusaha tetap tinggal di rumah dan menghindari kontak sosial dengan orang lain karena virus corona itu berpindah dan menulari orang lain, sehingga siapa pun bisa terjangkit wabah tersebut," lanjut Rossi.
Rossi sangat berterima kasih kepada orang-orang yang merawatnya.
“Terima kasih saya sampaikan kepada semua dokter dan perawat di unit penyakit menular rumah sakit. Mereka pahlawan yang sesungguhnya dalam perang melawan COVID. Tiap hari mereka bekerja dalam kondisi ekstrem, secara psikologis di bawah tekanan dan terus-menerus dibayangi rasa takut tertular virus itu. Mereka juga tidak dapat pulang ke rumah berkumpul bersama keluarga.”
Pasien virus corona Italia itu mengatakan hari-harinya di rumah sakit dilewatkan dengan rasa sunyi tanpa dukungan dan tiada anggota keluarga yang menemaninya. Fausto mengatakan pengalaman itu mengubah hidupnya, sekaligus mengajarinya untuk menghargai hal-hal kecil dalam sehari-hari yakni "hidup, bernapas, berjalan, pelukan, segelas anggur, dan kebebasan.” [mg/ii]