Presiden Mahamadou Issoufou mengatakan lima orang tewas Sabtu (17/1) dalam pembakaran gereja dan bentrokan di Niamey, ibukota Niger. Paling tidak lima lainnya tewas sehari sebelumnya di kota Zinder.
Seorang politisi, Sani Iro, mengatakan pemerintah Niger mengambil keputusan tepat untuk melarang distribusi majalah itu. Katanya, keputusan tersebut menjamin perdamaian dan stabilitas di negara Afrika Barat yang penduduknya mayoritas Muslim itu.
Pihak pengecam mengatakan keputusan itu melanggar kebebasan berpendapat seperti yang dijamin konstitusi negara bekas jajahan Perancis tersebut.
Sampul edisi terbaru Charlie Hebdo bergambar Nabi Muhammad yang menangis dan memegang poster bertuliskan “Saya Charlie” dibawah kepala berita “Semuanya Dimaafkan.”
Ini adalah edisi pertama majalah Perancis itu sejak kantornya diserang orang-orang bersenjata di Paris baru-baru ini. Serangan di kantor itu, yang dikatakan untuk membalas karikatur Muhammad pada edisi-edisi sebelumnya, menewaskan 12 orang.
Aksi demonstrasi juga berlangsung di Pakistan, Aljazair, Mali, Senegal, Mauritania, Yordania dan Turki.