Polisi di kota pelabuhan Pakistan selatan itu mengatakan para polisi sedang berada dalam sebuah bus ketika ditabrak oleh kendaraan yang penuh dengan bahan peledak, Kamis (13/2), di Karachi, Pakistan.
Menurut keterangan para pejabat setempat, banyak dari yang luka karena insiden tersebut tengah dalam keadaan gawat.
Dalam pernyataan melalui email, seorang jurubicara Taliban Pakistan mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut dan mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan terhadap lebih dari 20 pemberontak oleh polisi dan pasukan paramiliter baru-baru ini.
Polisi menyatakan sebuah mobil yang dipenuhi bahan peledak diparkir di rute yang dilalui kendaraan polisi. Mobil itu meledak sewaktu kedua kendaraan tersebut berada bersebelahan.
Serangan ini, yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan, terjadi di tengah-tengah upaya pemerintah untuk bertemu dengan para pemimpin Taliban, dengan harapan akan mengakhiri pemberontakan selama hampir satu dekade di Pakistan baratlaut.
Taliban telah menyatakan akan melanjutkan serangan sejenis sampai tercapai kesepakatan mengenai gencatan senjata resmi.
Menurut keterangan para pejabat setempat, banyak dari yang luka karena insiden tersebut tengah dalam keadaan gawat.
Dalam pernyataan melalui email, seorang jurubicara Taliban Pakistan mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut dan mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas pembunuhan terhadap lebih dari 20 pemberontak oleh polisi dan pasukan paramiliter baru-baru ini.
Polisi menyatakan sebuah mobil yang dipenuhi bahan peledak diparkir di rute yang dilalui kendaraan polisi. Mobil itu meledak sewaktu kedua kendaraan tersebut berada bersebelahan.
Serangan ini, yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan, terjadi di tengah-tengah upaya pemerintah untuk bertemu dengan para pemimpin Taliban, dengan harapan akan mengakhiri pemberontakan selama hampir satu dekade di Pakistan baratlaut.
Taliban telah menyatakan akan melanjutkan serangan sejenis sampai tercapai kesepakatan mengenai gencatan senjata resmi.
