Para pejabat di Afghanistan timur mengatakan, serangan senjata api dan bom di Jalalabad, Afghanistan timur, menewaskan tujuh personil keamanan dan melukai 10 lainnya, termasuk tiga warga sipil.
Polisi Afghanistan dan sejumlah saksi mata mengatakan, serangan itu dimulai dengan beberapa ledakan bom dekat konsulat Pakistan, yang terletak dekat konsulat India, serta di sebuah rumah sakit dan beberapa sekolah.
Kepala polisi propinsi, Jenderal Fazal Mohammad Sherzad mengatakan kepada wartawan, tiga penyerang menarget konsulat Pakistan dan berencana memasuki fasilitas itu dari sebuah wisma tamu yang berada di sebelahnya. Namun ia mengatakan, pasukan keamanan mengepung wisma itu dan membunuh mereka dalam bentrokan senjata selama dua jam.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengutuk serangan itu dan mengatakan hanya seorang petugas konsulat yang sedikit terluka akibat pecahan kaca. Sebuah pernyataan kementerian mengatakan, Pakistan telah meminta pemerintah Afghanistan menyelidiki secara seksama insiden itu dan menjamin keamanan misi diplomatik dan para pejabat Pakistan di Afghanistan.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Jalalabad adalah ibukota propinsi Nangarhar timur, yang berbatasan dengan Pakistan di mana pemberontak Taliban dan militan yang setia kepada ISIS juga aktif beroperasi.
Serangan-serangan yang terjadi hari Rabu (13/1) itu terjadi sementara Afghanistan, Pakistan, China dan AS bertemu di Islamabad untuk memperbaharui usaha yang ditujukan untuk mengakhiri perang selama 15 tahun antara pemerintah Afghanistan yang didukung AS dan kelompok militan Taliban yang dulunya menguasai negara itu.
Pembicaraan dengan Taliban telah tertunda sejak Juli setelah hanya satu pertemuan menyusul pengumuman Afghanistan mengenai tewasnya pemimpin lama Taliban Mullah Mohammad Omar lebih dari dua tahun lalu. Taliban menghentikan partisipasinya dan pertemuan kedua dibatalkan. [ab]