Tautan-tautan Akses

Serangan Drone di Depot Amunisi Rusia Picu Penutupan Jembatan Krimea


Asap dan api mengepul dari ledakan saat terjadi kebakaran di tempat latihan militer di distrik Kirovske, Krimea, 19 Juli 2023. (Foto: Reuters)
Asap dan api mengepul dari ledakan saat terjadi kebakaran di tempat latihan militer di distrik Kirovske, Krimea, 19 Juli 2023. (Foto: Reuters)

Serangan pesawat nirawak atau drone terhadap depot amunisi Rusia di Krimea mendorong pihak berwenang mengevakuasi penduduk yang tinggal di radius 5 kilometer dari lokasi. Aparat juga menutup akses jembatan Krimea yang menghubungkan semenanjung itu ke Rusia, kata gubernur wilayah yang dilantik Moskow, Sabtu (22/7).

Ukraina mengatakan tentaranya telah menghancurkan depot minyak dan gudang tentara Rusia di distrik Oktiabrske yang diduduki sementara di Krimea tengah.

Serangan itu menyebabkan depot amunisi meledak, kata gubernur yang dilantik Rusia, Sergei Aksyonov. Namun serangan tersebut tidak menyebabkan kerusakan dan tidak ada korban yang dilaporkan. Rekaman yang dibagikan oleh media pemerintah menunjukkan kepulan asap tebal berwarna abu-abu di lokasi.

Aksyonov mengatakan semua lalu lintas kereta api di daerah yang terkena dampak, yang sempat terganggu, telah kembali beroperasi normal.

Kantor berita Rusia mengutip Kementerian Kesehatan yang mengatakan 12 orang harus mendapatkan tindakan medis dan empat dibawa ke rumah sakit.

Rusia merebut dan mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, delapan tahun sebelum melancarkan invasi besar-besaran ke negara itu.

Penghentian singkat lalu lintas di Jembatan Krimea, sekitar 180 km di sebelah timur insiden drone, terjadi lima hari setelah ledakan yang menewaskan dua orang dan merusak satu bagian jalan. Serangan tersebut merupakan serangan besar kedua di jembatan sejak awal terjadinya perang.

Jembatan jalan dan rel sepanjang 19 km adalah jalur logistik penting bagi pasukan Rusia, dan juga banyak digunakan oleh turis Rusia yang berduyun-duyun ke Krimea pada musim panas.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Jumat (21/7) bahwa jembatan itu adalah target yang sah karena merupakan jalur pasokan militer untuk Rusia.

"Ini adalah rute yang digunakan untuk memberi makan perang dengan amunisi dan ini dilakukan setiap hari," katanya.

Rusia mewaspadai potensi terjadinya insiden di jembatan, dan saluran Telegram resmi memberi tahu orang-orang untuk tidak panik jika alarm dibunyikan. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG