Serangan udara Israel di Gaza menewaskan komandan tertinggi kelompok militan Islamis Hamas, Ahmed al-Jaabari. Israel memperingatkan anggota Hamas lainnya agar “bersembunyi”, untuk beberapa hari ke depan.
Jurubicara tentara Israel Letnan Kolonel Avital Leibovitch mengatakan, serangan udara terhadap Gaza menarget beberapa lokasi yang digunakan untuk menyimpan roket-roket yang digunakan untuk menyerang Israel.
Dinas intelijen Israel Shin Bet mengatakan, Jaabari dibunuh karena telah melakukan kegiatan teroris selama satu dasawarsa. Jaabari adalah pejabat Hamas paling senior yang tewas sejak Israel menyerbu Gaza empat tahun yang lalu.
Rudal Israel menewaskan al-Jaabari, komandan sayap bersenjata Hamas, hari Rabu ketika ia dalam perjalanan mobil di Kota Gaza. Media berita Israel melaporkan, anak laki-lakinya juga tewas. Serangan itu bagian dari gelombang serangan udara terhadap militan Islamis di Gaza, yang menurut Palestina, menewaskan tujuh lainnya, termasuk dua anak.
Militan Hamas, yang sering menembakkan roket ke Israel dari Gaza, segera balas menyerang. Sistem pertahanan rudal Israel mencegat 13 roket dengan setidaknya satu rudal jatuh di kota Beersheba. Tidak ada yang cedera. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus melakukan apa saja demi melindungi warganya, termasuk meluaskan operasinya di Gaza.
Hamas mengatakan Israel telah membuka apa yang disebut “gerbang neraka” dan bersumpah balas dendam. Mesir yang berbatasan dengan Gaza, telah memanggil pulang dutabesarnya untuk Israel dan meminta dewan keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat. Liga Arab juga akan mengadakan pertemuan darurat di Kairo.
Di Washington, Departemen Luar Negeri menyesalkan kematian itu dan warga Israel maupun Palestina yang luka-luka, tetapi mengecam keras serangan roket Hamas dan mendukung hak Israel membela diri. Jurubicara megatakan menyerang Israel hampir setiap hari tidak akan membantu Palestina di Gaza atau mendekatkan rakyat Palestina ke kemerdekaan.
Jurubicara tentara Israel Letnan Kolonel Avital Leibovitch mengatakan, serangan udara terhadap Gaza menarget beberapa lokasi yang digunakan untuk menyimpan roket-roket yang digunakan untuk menyerang Israel.
Dinas intelijen Israel Shin Bet mengatakan, Jaabari dibunuh karena telah melakukan kegiatan teroris selama satu dasawarsa. Jaabari adalah pejabat Hamas paling senior yang tewas sejak Israel menyerbu Gaza empat tahun yang lalu.
Rudal Israel menewaskan al-Jaabari, komandan sayap bersenjata Hamas, hari Rabu ketika ia dalam perjalanan mobil di Kota Gaza. Media berita Israel melaporkan, anak laki-lakinya juga tewas. Serangan itu bagian dari gelombang serangan udara terhadap militan Islamis di Gaza, yang menurut Palestina, menewaskan tujuh lainnya, termasuk dua anak.
Militan Hamas, yang sering menembakkan roket ke Israel dari Gaza, segera balas menyerang. Sistem pertahanan rudal Israel mencegat 13 roket dengan setidaknya satu rudal jatuh di kota Beersheba. Tidak ada yang cedera. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus melakukan apa saja demi melindungi warganya, termasuk meluaskan operasinya di Gaza.
Hamas mengatakan Israel telah membuka apa yang disebut “gerbang neraka” dan bersumpah balas dendam. Mesir yang berbatasan dengan Gaza, telah memanggil pulang dutabesarnya untuk Israel dan meminta dewan keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat. Liga Arab juga akan mengadakan pertemuan darurat di Kairo.
Di Washington, Departemen Luar Negeri menyesalkan kematian itu dan warga Israel maupun Palestina yang luka-luka, tetapi mengecam keras serangan roket Hamas dan mendukung hak Israel membela diri. Jurubicara megatakan menyerang Israel hampir setiap hari tidak akan membantu Palestina di Gaza atau mendekatkan rakyat Palestina ke kemerdekaan.