Penyelidikan atas serangan mobil dan pisau hari Senin (28/11) di Universitas Ohio belum mengungkap bukti apa pun bahwa Abdul Razak Ali Artan, 20, bertindak atas nama kelompok teror Negara Islam (ISIS).
Menteri Keamanan Nasional Jeh Johnson mengatakan kepada hadirin di Washington hari Rabu bahwa “saat ini, kami tidak melihat ada kaitan langsung dengan organisasi teroris”.
Johnson menambahkan, “Kami tidak melihat adanya komunikasi langsung antara penyerang itu dengan organisasi teroris di luar negeri. Petunjuk-petunjuk yang ada menunjukkan aksi tersebut dilakukan oleh seseorang yang menjadi radikal. ”
ISIS menyatakan bertanggung jawab atas serangan Selasa itu, dengan menyebut Artan sebagai “pejuang kalifah” dalam pernyataan kelompok itu melalui kantor berita Amaq.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa Artan telah menanggapi seruan “agar menyasar penduduk negara-negara koalisi internasional.”
Tetapi sampai saat ini, para penyelidik belum mengetahui tujuan Artan atau atau apakah serangan itu, yang melukai 11 orang, memang telah direncanakan sebelumnya. Artan ditembak mati di tempat kejadian oleh polisi Universitas Ohio.
“ISIS sering mengakui insiden-insiden seperti ini apabila penyerang tewas dan tidak bisa menyangkal klaim itu," kata Agen Khusus FBI Angela Byers dalam jumpa pers Rabu di Columbus, Ohio, Rabu.
Tetapi, Byers mengatakan, tampaknya Artan mengetahui adanya propaganda ISIS dan juga tulisan-tulisan para ulama jihad yang berpengaruh. [sp/isa]