Serangan-serangan terpisah oleh pemberontak bersenjata di Pakistan menewaskan sedikitnya 34 orang dan mencederai puluhan lainnya.
Pihak berwenang di Karachi, kota pelabuhan di selatan, menyatakan, sedikitnya empat orang tewas sewaktu satu kelompok, yang terdiri dari tiga lelaki bersenjata dengan rompi-rompi bom bunuh diri, menyerang konsulat China.
Seorang juru bicara pasukan paramiliter atau Rangers, memberitahu wartawan serangan pagi hari itu dimulai dengan seorang pelaku meledakkan diri di dekat pintu masuk bagian pengurusan visa di gedung misi diplomatik itu, dalam upaya membuka jalan bagi rekan-rekannya.
Ledakan tersebut dan kemudian baku tembak selama satu jam dengan pasukan Pakistan yang menjaga fasilitas itu berhasil menewaskan dua penyerang lainnya, kata Kolonel Faisal. Ia membantah laporan terdahulu bahwa para penyerang berhasil memasuki gedung konsulat China.
Para pejabat kepolisian dan dokter mengukuhkan dua polisi dan dua warga Pakistan yang mengajukan visa di sana termasuk di antara korban tewas.
Tentara Pembebasan Baluch, kelompok separatis yang berbasis di provinsi Baluchistan, di bagian barat daya Pakistan, mengaku bertanggung jawab merencanakan serangan tersebut dan merilis foto ketiga penyerang.
Pihak berwenang Pakistan menyatakan para penyerang memarkir mobil mereka di kejauhan dan berjalan menuju konsulat China sebelum pasukan keamanan mencegat mereka. Polisi kemudian menemukan bahan-bahan peledak dan senjata di dalam mobil mereka.
Selang beberapa jam setelah serangan di Karachi, sebuah bom berkekuatan besar meledak di tengah-tengah kerumunan orang di kawasan Orakzai, di bagian Baratlaut, menewaskan sedikitnya 30 orang dan mencederai lebih dari 40 lainnya. Para pejabat setempat dan saksi mata memperkirakan jumlah korban akan bertambah. [uh]