Tautan-tautan Akses

Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan di Gaza Menjelang Vaksinasi Polio Massal


Seorang perawat meneteskan vaksin polio oral ke seorang pasien di sebuah rumah sakit di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Sabtu, 31 Agustus 2024. (Foto: Abdel Kareem Hana/AP)
Seorang perawat meneteskan vaksin polio oral ke seorang pasien di sebuah rumah sakit di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Sabtu, 31 Agustus 2024. (Foto: Abdel Kareem Hana/AP)

Serangan udara Israel pada Sabtu (31/8) menewaskan sedikitnya 42 orang di wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza, kata badan pertahanan sipil daerah kantong tersebut. Pertempuran sengit terus berlanjut bahkan menjelang kampanye vaksinasi polio besar-besaran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang bersiap untuk mengimunisasi sekitar 640.000 anak di Gaza untuk melawan polio. Pelaksanaan imunisasi tersebut bergantung jeda pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas selama delapan jam setiap harinya. Imunisasi polio itu akan dimulai Minggu (1/9), tetapi ada satu pelaksanaan vaksinasi yang dimulai pada Sabtu (31/8).

Seorang perawat meneteskan vaksin polio oral ke seorang pasien Palestina di rumah sakit Nasser di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, di tengah konflik antara kelompok Hamas Palestina dan Israel, Sabtu, 31 Agustus 2024. (Foto: Jihad Al-Sharafi/AFP)
Seorang perawat meneteskan vaksin polio oral ke seorang pasien Palestina di rumah sakit Nasser di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, di tengah konflik antara kelompok Hamas Palestina dan Israel, Sabtu, 31 Agustus 2024. (Foto: Jihad Al-Sharafi/AFP)

“Harus ada gencatan senjata sehingga tim dapat menjangkau semua orang yang menjadi sasaran kampanye ini,” kata Wakil Menteri kesehatan Gaza, Dr. Yousef Abu Al-Rish. Dia memohon kepada komunitas internasional untuk mendorong diakhirinya kekerasan.

Sabtu malam, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Israel hanya akan mengizinkan koridor kemanusiaan" dan "wilayah-wilayah aman akan didirikan untuk pemberian vaksin selama beberapa jam."

Hampir tiga perempat dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi akibat perang yang dimulai setelah militan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Israel mengatakan mereka yakin Hamas masih menyandera 107 orang, termasuk 42 orang yang menurut militer tewas.

Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil dalam penghitungannya. Pejabat kesehatan Gaza mengatakan perempuan dan anak-anak merupakan korban terbanyak; Israel mengatakan sebagian besar korban tewas adalah kombatan.

Seorang tentara Israel berjaga di dekat lokasi mobil yang meledak di permukiman Karme Tsur di Tepi Barat, 31 Agustus 2024. (Foto: Ohad Zwigenberg/AP Photo)
Seorang tentara Israel berjaga di dekat lokasi mobil yang meledak di permukiman Karme Tsur di Tepi Barat, 31 Agustus 2024. (Foto: Ohad Zwigenberg/AP Photo)

Kekerasan di Tepi Barat

Di Tepi Barat yang diduduki, militer Israel mengumumkan pada Sabtu (31/8) bahwa dua warga Palestina terbunuh semalam ketika diduga sedang mempersiapkan pengeboman. Kematian mereka terjadi pada hari keempat operasi militer besar Israel yang bertujuan menghentikan serangan kelompok militan yang didukung Iran.

Sejak operasi dimulai pada Rabu (28/8), setidaknya 23 warga Palestina, termasuk para kombatan dan warga sipil, telah tewas, kata militer Israel pada Sabtu.

Operasi Israel terfokus pada Jenin dan kamp-kamp pengungsinya, yang dikenal karena perlawanannya terhadap pasukan Israel.

Pada Sabtu pagi, seorang fotografer kantor berita Agence France-Presse (AFP) di Jenin melaporkan bentrokan yang sedang berlangsung. Dia mengatakan jalanan sebagian besar kosong kecuali kendaraan lapis baja, termasuk satu kendaraan yang menghalangi jalan menuju rumah sakit pemerintah. [ft/ah]

XS
SM
MD
LG