Sebuah kelompok HAM Suriah mengatakan serangan udara pemerintah telah menewaskan hampir 2.000 warga sipil tahun ini di dan sekitar Aleppo, kota terbesar di negara itu.
Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan hari Jumat (30/5), sebanyak 567 anak-anak dan 283 wanita termasuk di antara mereka yang tewas di kota Aleppo di Suriah utara itu, yang merupakan kubu bagi pejuang oposisi.
Jumlah tersebut, yang bergantung pada kontak kelompok HAM itu dengan aktivis dan lain-lain di lapangan, berarti 14 warga sipil yang tewas setiap hari antara tanggal 1 Januari dan 29 Mei.
Rami Abd al-Rahman dari kelompok itu mengatakan kepada VOA bahwa kekerasan yang sedang berlangsung tidak memungkinkan penyelenggaraan pemilu presiden yang bebas dan adil seperti yang direncanakan pada tanggal 3 Juni mendatang. Presiden Bashar al-Assad diperkirakan akan dengan mudah memenangkan masa jabatan ketiga sebagai presiden dalam pemungutan suara itu. Kelompok-kelompok oposisi dan banyak pengamat internasional mengatakan pemilu itu sebagai lelucon.
Menurut kelompok itu, lebih dari 150.000 orang telah tewas dalam perang saudara di Suriah, yang meletus tiga tahun lalu setelah Presiden Assad menanggapi aksi protes terhadap pemerintahannya dengan kekerasan.
Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan hari Jumat (30/5), sebanyak 567 anak-anak dan 283 wanita termasuk di antara mereka yang tewas di kota Aleppo di Suriah utara itu, yang merupakan kubu bagi pejuang oposisi.
Jumlah tersebut, yang bergantung pada kontak kelompok HAM itu dengan aktivis dan lain-lain di lapangan, berarti 14 warga sipil yang tewas setiap hari antara tanggal 1 Januari dan 29 Mei.
Rami Abd al-Rahman dari kelompok itu mengatakan kepada VOA bahwa kekerasan yang sedang berlangsung tidak memungkinkan penyelenggaraan pemilu presiden yang bebas dan adil seperti yang direncanakan pada tanggal 3 Juni mendatang. Presiden Bashar al-Assad diperkirakan akan dengan mudah memenangkan masa jabatan ketiga sebagai presiden dalam pemungutan suara itu. Kelompok-kelompok oposisi dan banyak pengamat internasional mengatakan pemilu itu sebagai lelucon.
Menurut kelompok itu, lebih dari 150.000 orang telah tewas dalam perang saudara di Suriah, yang meletus tiga tahun lalu setelah Presiden Assad menanggapi aksi protes terhadap pemerintahannya dengan kekerasan.