Kelompok pemantau Suriah mengatakan, sebuah serangan udara dekat perbatasan Turki menewaskan sedikitnya tiga pemimpin ekstremis Minggu sore (1/1), termasuk komandan dari sebuah faksi militan yang terdiri dari etnis Uighur dari China bagian barat.
The Syrian Observatory for Human Rights, yang memantau dan melaporkan perang saudara yang sudah berlangsung lama di negara itu, mengatakan, delapan orang tewas dalam serangan di provinsi Idlib utara, di sebuah jalan raya ke Sarmada dekat perbatasan.
Belum jelas siapa yang melancarkan serangan, tetapi sebuah laporan pengamatan mengatakan, kemungkinan itu dilakukan oleh koalisi pimpinan Amerika yang memerangi ekstremis Negara Islam (ISIS) di kawasan itu.
Media berita regional Arab, Al-Masdar, yang mengutip militan Fatah al-Sham yang terkait al-Qaida mengatakan serangan itu berasal dari sebuah pesawat tak berawak Amerika. Belum ada komentar dari Departemen Pertahanan AS, dan klaim itu belum dikonfirmasi.
Video yang diunggah di Twitter memperlihatkan penyelamat menarik mayat dari sebuah mobil hancur di lokasi itu.
Pesawat tempur dan pesawat tak berawak koalisi pimpinan Amerika telah menewaskan beberapa komandan jihadis paling senior di kawasan itu, sejak ekstremis ISIS memproklamirkan sebuah kekhalifahan di Suriah pada 2014.
Observatory mengatakan, korban tewas dalam serangan Minggu itu termasuk komandan al-Qaida Khattab al-Qahtani dan Abu Omar Turkistani, yang pasukan Uighur Islamis-nya bergabung dengan ekstremis Suriah dalam upaya menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. [jm]
