Serikat pekerja yang mewakili kru film dan televisi mengatakan 60.000 anggotanya akan memulai mogok kerja massal pada Senin (18/10) jika kesepakatan mengenai tuntutan kondisi kerja yang adil dan aman tidak tercapai.
Pemogokan tersebut akan menghentikan pembuatan film di sebagian besar produksi film dan televisi. Imbasnya akan melampaui Hollywood, serta memengaruhi produksi di beberapa wilayah seperti Georgia, New Mexico dan lokasi syuting lainnya di Amerika.
Ketua Aliansi Internasional Karyawan Panggung Teater (IATSE) Matthew Loeb pada Rabu (13/10) mengatakan bahwa pemogokan akan dimulai pada pukul 00.01 dini hari pada Senin pekan depan kecuali kesepakatan mengenai waktu istirahat dan makan serta pengaturan upah bagi karyawan dengan bayaran terendah.
Pemogokan tersebut akan menjadi kemunduran serius bagi industri yang belum lama ini kembali bekerja setelah tutup akibat pandemi. Dan kini setelah produksi kembali meningkat, para pemimpin serikat mengatakan "upaya mengejar ketertinggalan" menyebabkan kondisi kerja menjadi lebih buruk.
Ini akan menjadi mogok nasional pertama dalam 128 tahun sejarah IATSE, yang anggotanya mencakup sinematografer, operator kamera, desainer set, tukang kayu, penata rambut dan tata rias, dan juga animator.
Aliansi Produser Film dan Televisi, yang mewakili studio dan perusahaan hiburan lainnya dalam negosiasi, mengatakan para anggotanya menghargai anggota kru mereka dan berkomitmen menghindari tutupnya industri yang masih dalam tahap pemulihan itu. (ka/rs)