Seorang pria yang dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan yang ia tidak lakukan dan menghabiskan empat dekade di balik jeruji, akan menerima lebih dari $1 juta dari negara bagian Ohio atas hukuman yang salah.
Ricky Jackson, 58, salah satu dari tiga pria yang dijatuhi hukuman mati di tahun 1975 setelah dinyatakan bersalah membunuh seorang pria di depan sebuah toko di Cleveland. Jaksa penuntut Cuyahoga County saat itu mengandalkan kesaksian dari seorang anak laki-laki berusia 13 tahun untuk menyatakan ketiga pria itu bersalah. Jackson menjadi tersangka bersama dua bersaudara Wiley Bridgman dan Ronnie Bridgeman, yang sekarang dikenal dengan nama Kwame Ajamu.
Sang anak, Eddie Vernon, mengatakan ia menyaksikan pembunuhan itu, tapi ia sebenarnya berada di dalam bus sekolah dengan anak-anak lainnya yang berjarak satu blok dari lokasi saat si korban ditembak. Vernon yang sekarang sudah dewasa menandatangani pernyataan di bawah sumpah bahwa polisi saat itu memaksa ia untuk memberikan kesaksian tersebut. Penyataan baru dari Vernon disampaikan ke pengadilan oleh Ohio Innocence Project bulan Maret lalu. Innocence Project adalah lembaga bantuan hukum nirlaba yang memperjuangkan pembebasan narapidana yang tidak bersalah.
Berdasarkan penarikan kembali kesaksian dan pernyataan Vernon bahwa ia berbohong saat memberi kesaksian 40 tahun lalu, hakim membatalkan kasus tersebut di bulan November.
Pemberian ganti rugi kepada Jackson datang setelah hakim memutuskan bulan lalu bahwa ketiga pria tersebut berhak mendapatkan kompensasi. Pengadilan lalu memutuskan negara bagian untuk membayar Jackson $1,008,055 untuk 39 tahun yang ia habiskan di penjara.
Baik Jackson maupun pengacaranya belum berkomentar mengenai jumlah ganti rugi yang akan diterima. Kedua pria lainnya yang sudah dibebaskan belum menerima keputusan mengenai kompensasi mereka.
