Setelah mencurahkan hujan lebat di wilayah selatan Jepang, badai Maysak bergerak menuju Semenanjung Korea.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan, Rabu sore (2/), Maysak saat ini masih berada di sebelah Barat Jepang, dengan angin berkecepatan 162 kilometer per jam.
Maysak telah mengakibatkan putusnya aliran listrik ke ratusan rumah sewaktu melintasi Okinawa, Selasa. Badai itu juga menyebabkan layanan kereta untuk sementara dihentikan. Pulau Kyushu menghadapi hujan lebat, angin kuat dan lumpur longsor sewaktu badai itu datang.
Ratusan penerbangan dibatalkan di Korea Selatan menjelang datangnya Maysak, sementara Korea Utara bergegas melindungi bangunan-bangunan, jalan-jalan, dan lahan-lahan pertanian pangan untuk mengantisipasi hantaman topan kedua yang melanda Semenanjung Korea dalam beberapa pekan terakhir ini.
Maysak akan melalui pulau resor Jeju sebelum mendarat dekat Busan, Kamis pagi. Badan Pengawas Cuaca Korea Selatan mengatakan, akibat badai itu akan dirasakan di sebagai besar wilayah negara itu.
Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, melaporkan, negara tersebut berusaha maksimal mungkin meminimalisasi kerusakan yang diakibatkan Maysak. Badai itu diramalkan akan menerpa wilayah timur sebelum mendarat dekat kota Chongjin, di timur laut Korea Utara.
Pada saat ini, sebuah badai lain juga sedang menguat di Samudera Pasifik. Badai yang dinamakan "Haishen" itu akan menghantam kawasan Asia Utara pada akhir pekan ini. Badai yang saat ini membawa angin dengan kecepatan maksimal 90 kilometer per jam ini diperkirakan akan menguat sebelum menghantam pulau Kyushu dan pulau Shikoku, Sabtu. (ab/uh)