Para pemimpin China diperkirakan setelah Kongres Partai bulan ini akan menunjukkan tanda-tanda apakah mereka akan mengambil sikap yang keras atau lunak atas Laut Cina Selatan yang disengketakan luas, satu kawasan yang diprihatinkan dari Asia Tenggara hingga Washington.
China mengklaim hampir seluruh daerah seluas 3,5 juta kilometer persegi itu, laut yang kaya sumber alam antara pantai selatan China dan Kalimantan. Klaim tersebut tumpang tindih dengan zona-zona ekonomi eksklusif empat negara Asia Tenggara yang militernya lebih lemah, beberapa negara tersebut didukung oleh Amerika Serikat.
Ketika Partai Komunis China yang berkuasa mengadakan Kongres Nasional yang ke-19 pekan ini, para pemimpin tinggi mempunyai wewenang untuk menginstruksikan partai bagaimana menangani sengketa maritime dalam lima tahun mendatang.
Mereka mungkin setuju mematuhi hukum internasional, misalnya, walaupun tanpa menghentikan klaim kedaulatan. Mereka dapat juga menyarankan pendekatan yang lebih keras atau memutuskan untuk meneruskan sikap yang sekarang, yakni ekspansi semenetara memberi bantuan kepada negara-negara lain yang turut mempunyai klaim. [gp]