Setelah berbulan-bulan tertunda, vaksinasi di Jepang mencapai tolok ukur luar biasa dengan satu juta orang yang divaksinasi dalam satu hari. Tetapi dengan Olimpiade yang akan dimulai kurang dari sebulan, dan hanya sebagian kecil warga yang telah divaksinasi, tetap ada kekhawatiran: Apakah itu cukup?
Kecepatan vaksinasi semakin bertambah walaupun kaum muda tetap ragu-ragu karena adanya kampanye antivaksinasi dan pejabat memperlambat jadwal vaksinasi karena permintaan yang melebihi pasokan.
Ribuan perusahaan swasta dan beberapa universitas bergabung dalam gerakan vaksinasi, melengkapi upaya pemerintah untuk memprioritaskan vaksinasi penuh orang lanjut usia pada akhir Juli.
Percepatan itu menimbulkan kekhawatiran akan kekurangan pasokan, dan kemajuan lebih lanjut sekarang tidak pasti. Banyak yang akan bergantung pada apakah kaum muda negara itu menerima program vaksinasi.
Bahkan ketika semakin banyak orang divaksinasi, dan sekitar 36 juta warga senior di negara itu sudah divaksinasi penuh, orang yang lebih muda sebagian besar masih belum divaksinasi.
Seorang pegawai kantor, Masanari Jitsuka, usia 60 tahun, mengatakan pemerintah seharusnya memprioritaskan generasi yang lebih muda. “Ambil langkah-langkah fleksibel untuk menyiapkan lokasi vaksinasi dan memvaksinasi mereka yang berusia 20-an dan 30-an tahun," katanya.
Pergerakan kaum muda selama libur musim panas dan Olimpiade bisa memicu gelombang penularan lagi, ditambah adanya varian Delta yang lebih menular, yang diperkirakan akan dominan nantinya, kata para pakar. [ka/uh]