TAIPEI —
Sementara kota-kota besar di Asia bergulat melawan kabut asap (smog) dan kemacetan jalan raya, kota Taipei di Taiwan menawarkan penduduknya yang berjumlah 2,6 juta cara yang cepat, murah dan tidak mengundang polusi untuk mengarungi kota.
Warga Taiwan banyak yang menggunakan sepeda ke tempat kerja, atau tempat lain, sebagai bagian dari jaringan penyewaan sepeda yang dikelola pemerintah kota. Namun lonjakan popularitas program tersebut telah mengarah pada kepusingan lalu lintas yang baru.
Lima tahun yang lalu, motor skuter menyalip taksi dan bus di jalanan Taipei yang sempit saat warga berjuang melawan lalu lintas jam sibuk. Lalu kota itu mendukung rencana untuk mulai menyewakan sepeda, menyusul langkah yang sama di Jepang dan Korea Selatan.
Sejak saat itu, kota tersebut telah mencatat 11 juta penyewaan, banyak diantaranya dalam setahun terakhir. Pemakai tidak membayar untuk setengah jam pertama. Untuk setiap 30 menit berikutnya, biaya sewa kurang dari setengah dolar AS.
Hsu Tsai-tung, seorang pekerja kantoran di Taipei berusia 37 tahun, bersepeda ke taman, kampus dan tempat kerjanya menggunakan sepeda sewaan karena berbagai alasan pribadi.
"Salah satu manfaatnya adalah karena biaya sewa gratis pada awalnya dan ini baik untuk kesehatan saya karena pekerja kantoran tidak banyak bergerak pada siang hari. Menunggu bus bisa menghabiskan waktu, yang bisa dihindari dengan mengendarai sepeda. Bersepeda adalah pilihan baik karena nyaman, hemat dan sehat," ujarnya.
Beberapa juga bersepeda karena mudah, sebab sepeda oranye berkecepatan tunggal itu dapat disimpan di mana saja dari 129 stasiun penyewaan yang ada, yang semuanya dioperasikan dengan kartu pintar.
Beralih ke sepeda dapat mengurangi polusi udara, yang telah menjadi ancaman kesehatan di banyak kota di Asia.
Di China, Shanghai mencatat rekor tingkat polusi bulan ini dengan tingkat partikulat yang hampir 20 kali di atas standar keselamatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Taiwan, Shen Shu-hung mengatakan, ia ingin tahu apakah sepeda telah menurunkan polusi di Taipei, yang diketahui membahayakan pengguna jalan dan orang-orang yang tinggal di lantai bawah gedung.
"Taiwan sedang melakukan analisis apakah program penyewaan, yang disebut YouBike, itu telah mengurangi polusi udara. Jangan-jangan yang menyewa sepeda itu adalah orang-orang yang sebelumnya berjalan kaki atau menggunakan kereta. Jadi pemerintah perlu melakukan studi yang lebih mendalam," ujarnya.
Namun 5.350 sepeda di jalanan saat ini mulai menimbulkan persoalan lalu lintas baru di Taipei. Orang-orang yang bersepeda harus bersaing dengan penghentian tiba-tiba yang ilegal dan penyalipan dari kanan oleh kendaraan bermotor. Alhasil, pesepeda pun beralih ke jalur pejalan kaki, membuat pejalan kaki marah atau takut, meski polisi melarang praktik tersebut.
Pejabat Departemen Perhubungan Taiwan, Huang Huang-chia mengatakan, tidak ada jenis insiden yang menjadi epidemi, namun para pengendara memang harus lebih dididik.
Ia menggambarkan insiden-insiden yang melibatkan pengendara sepeda sewaan sebagai kasus-kasus terisolasi yang tidak otomotatis terkonsentrasi pada masalah spesifik. Pendekatan kota itu, menurutnya, adalah mengedukasi warga mengenai setiap aspek keselamatan sepeda di Taipei.
Wilayah Asia lainnya tidak ketinggalan. Penyewaan sepeda sudah populer di Kyoto, Jepang; Hangzhou di China dan Daejeon di Korea Selatan. Taipei akan melengkapi programnya dengan total 162 stasiun penyewaan pada akhir tahun depan.
Warga Taiwan banyak yang menggunakan sepeda ke tempat kerja, atau tempat lain, sebagai bagian dari jaringan penyewaan sepeda yang dikelola pemerintah kota. Namun lonjakan popularitas program tersebut telah mengarah pada kepusingan lalu lintas yang baru.
Lima tahun yang lalu, motor skuter menyalip taksi dan bus di jalanan Taipei yang sempit saat warga berjuang melawan lalu lintas jam sibuk. Lalu kota itu mendukung rencana untuk mulai menyewakan sepeda, menyusul langkah yang sama di Jepang dan Korea Selatan.
Sejak saat itu, kota tersebut telah mencatat 11 juta penyewaan, banyak diantaranya dalam setahun terakhir. Pemakai tidak membayar untuk setengah jam pertama. Untuk setiap 30 menit berikutnya, biaya sewa kurang dari setengah dolar AS.
Hsu Tsai-tung, seorang pekerja kantoran di Taipei berusia 37 tahun, bersepeda ke taman, kampus dan tempat kerjanya menggunakan sepeda sewaan karena berbagai alasan pribadi.
"Salah satu manfaatnya adalah karena biaya sewa gratis pada awalnya dan ini baik untuk kesehatan saya karena pekerja kantoran tidak banyak bergerak pada siang hari. Menunggu bus bisa menghabiskan waktu, yang bisa dihindari dengan mengendarai sepeda. Bersepeda adalah pilihan baik karena nyaman, hemat dan sehat," ujarnya.
Beberapa juga bersepeda karena mudah, sebab sepeda oranye berkecepatan tunggal itu dapat disimpan di mana saja dari 129 stasiun penyewaan yang ada, yang semuanya dioperasikan dengan kartu pintar.
Beralih ke sepeda dapat mengurangi polusi udara, yang telah menjadi ancaman kesehatan di banyak kota di Asia.
Di China, Shanghai mencatat rekor tingkat polusi bulan ini dengan tingkat partikulat yang hampir 20 kali di atas standar keselamatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kepala Badan Perlindungan Lingkungan Taiwan, Shen Shu-hung mengatakan, ia ingin tahu apakah sepeda telah menurunkan polusi di Taipei, yang diketahui membahayakan pengguna jalan dan orang-orang yang tinggal di lantai bawah gedung.
"Taiwan sedang melakukan analisis apakah program penyewaan, yang disebut YouBike, itu telah mengurangi polusi udara. Jangan-jangan yang menyewa sepeda itu adalah orang-orang yang sebelumnya berjalan kaki atau menggunakan kereta. Jadi pemerintah perlu melakukan studi yang lebih mendalam," ujarnya.
Namun 5.350 sepeda di jalanan saat ini mulai menimbulkan persoalan lalu lintas baru di Taipei. Orang-orang yang bersepeda harus bersaing dengan penghentian tiba-tiba yang ilegal dan penyalipan dari kanan oleh kendaraan bermotor. Alhasil, pesepeda pun beralih ke jalur pejalan kaki, membuat pejalan kaki marah atau takut, meski polisi melarang praktik tersebut.
Pejabat Departemen Perhubungan Taiwan, Huang Huang-chia mengatakan, tidak ada jenis insiden yang menjadi epidemi, namun para pengendara memang harus lebih dididik.
Ia menggambarkan insiden-insiden yang melibatkan pengendara sepeda sewaan sebagai kasus-kasus terisolasi yang tidak otomotatis terkonsentrasi pada masalah spesifik. Pendekatan kota itu, menurutnya, adalah mengedukasi warga mengenai setiap aspek keselamatan sepeda di Taipei.
Wilayah Asia lainnya tidak ketinggalan. Penyewaan sepeda sudah populer di Kyoto, Jepang; Hangzhou di China dan Daejeon di Korea Selatan. Taipei akan melengkapi programnya dengan total 162 stasiun penyewaan pada akhir tahun depan.