Aung San Suu Kyi, pemimpin pemerintah sipil Myanmar yang digulingkan, kembali dihadapkan ke ruang sidang di ibukota Naypyidaw hari Senin (12/7). Dengar pendapat putaran baru atas tuduhan korupsi Suu Kyi itu diajukan junta militer yang menggulingkannya dari kekuasaan.
Pengacara Khin Maung Zaw, kepada VOA Burma Service menyampaikan bahwa Suu Kyi menghadapi tiga sidang terpisah atas tuduhan pelanggaran undang-undang terkait bencana alam, komunikasi dan ekspor-impor.
Pada sidang akhir, Zaw menerangkan dalam pemeriksaan silang terhadap petugas militer yang memimpin penggerebekan rumah Suu Kyi, diketahui bahwa ia tidak memiliki surat perintah penggeledahan untuk melakukan operasi tersebut. Diduga enam radio walkie-talkie yang tidak terdaftar dan diimpor secara ilegal ditemukan dalam penggeledahan di kediamannya di Naypyitaw.
Sebuah sidang juga berlangsung hari Senin atas tuduhan yang diajukan terhadap Presiden terguling U Win Myint karena melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana.
Jaksa itu menjelaskan baik Suu Kyi dan U Win Myint "dalam kondisi fisik yang baik" ketika mereka bertemu dengan tim pengacara sebelum proses hari Senin (12/7). Ia menambahkan Suu Kyi telah “menyuarakan keprihatinan yang mendalam” atas lonjakan terbaru infeksi COVID-19 di Myanmar. U Win Myint mengungkapkan kekhawatiran yang sama sekaligus menyampaikan “keinginannya untuk rakyat Myanmar.”
Sidang akan dilanjutkan minggu depan. [mg/jm]