Panel kongres yang menyelidiki serangan 6 Januari di Gedung Capitol tahun lalu, pada Selasa (12/7) dijadwalkan akan mendengarkan kesaksian tentang kaitan antara kelompok ekstrim sayap kanan dengan kekacauan yang terjadi di mana sejumlah pendukung Donald Trump berusaha menghalau upaya sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS 2020.
Komite DPR itu masih belum menyebutkan siapa yang akan memberi kesaksian pada sidang kali ini, tetapi salah satu saksi yang akan dipanggil diduga adalah Jason Van Tatenhove, seorang yang menamakan dirinya sebagai “pelaku propaganda” dari kelompok Oath Keepers, sebuah kelompok militer sipil anti-pemerintah. Anggota dari kelompok tersebut termasuk diantara 2.000 pendukung Trump yang menyerang Gedung Capitol.
Kesaksian lainnya diduga akan berfokus pada peran dari Proud Boys, sebuah kelompok neo-fasis. Lima dari pemimpin kelompok tersebut telah dikenakan tuduhan berkonspirasi untuk menghasut terkait pemberontakan di Gedung Capitol dan sedang menunggu sidang peradilan pada tahun ini.
Tuduhan yang sama dikenakan terhadap 11 anggota Oath Keepers, tiga dari mereka sudah mengaku bersalah.
Trump mengecam penyelidikan yang dilakukan oleh komite itu, dan menyebut sembilan anggota komite tersebut, yang terdiri dari tujuh anggota Partai Demokrat dan dua anggota Partai Republik yang anti Trump, sebagai “perusuh dan preman politik.”
Pertanyaan yang dihadapi oleh panel penyelidik ini adalah memperlihatkan kaitan kelompok ekstremis tersebut dengan Trump, serta merinci kontak yang terjalin antara mereka dengan pembantu Trump ketika ia berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan menentang penghitungan suara elektoral yang telah menyatakan kemenangan bagi Biden. [jm/my]
Forum