Pejabat-pejabat Afghanistan mengatakan sedikitnya tiga polisi tewas ketika beberapa militan ISIS menyerang pos keamanan di Afghanistan Timur hari Minggu (27/9), serangan pertama kelompok itu atas pasukan keamanan.
Juru bicara Gubernur Nangarhar Ahmad Zia Abdulzai mengatakan delapan polisi lainnya luka-luka dalam serangan di distrik Achin yang berbatasan dengan Pakistan itu.
Afghanistan menanggapi serangan menjelang subuh itu dengan melakukan serangan udara yang menewaskan 85 militan ISIS, demikian menurut pernyataan badan inteljen Afghanistan. Menurut pernyataan Direktorat Keamanan Nasional Afganistan, “semua teroris yang tewas adalah warga negara Pakistan” yang berada di bawah komando Hafiz Saeed, yang juga tewas dalam serangan itu.
Sementara itu menurut Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, di bagian lain negara itu sebuah bom mobil meledak di dekat pertandingan kriket di bagian timur propinsi Paktika, menewaskan sembilan orang dan melukai 13 lainnya. Taliban membantah terlibat dalam serangan itu.
Hingga saat ini simpatisan ISIS di Afghanistan hanya bentrok dengan gerilyawan Taliban. Kedua kelompok militan itu bentrok untuk mendirikan pemerintahan Islam tetapi strategi dan kepemimpinan yang sangat berbeda.
Sebuah pernyataan yang katanya dikeluarkan simpatisan ISIS mengklaim telah melakukan “serangan besar” di Nangarhar. Kelompok yang menyebut diri sebagai “Khorasan Province of Islamic State” memasang pernyataan di Twitter, yang disebarluaskan oleh para pendukungnya. Dikatakan bahwa militan berhasil merebut dua barak tentara di Achin, membakar sebuah kendaraan militer, merebut sejumlah senjata dan membunuh sembilan “orang yang murtad”.
Meluasnya pengaruh ISIS ke Afghanistan telah menjadi keprihatinan Afghanistan dan pihak internasional sejak beberapa bulan ini, Para pejabat memperingatkan bahwa kelompok ekstrimis ISIS yang aktif merekrut anggota dari kelompok militan lainnya – termasuk Taliban. [em]