Para aktivis Partai Republik di negara bagian-negara bagian yang belum menentukan pilihannya atau swing states mengatakan bahwa mereka hanya melihat sedikit tanda-tanda dari tim yang ditugaskan untuk mendatangi rumah-rumah warga dan mengajak pemilih yang jarang menggunakan hak pilihnya untuk mendukung Donald Trump. Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran bahwa calon presiden dari partai tersebut mengandalkan kelompok-kelompok di luar partai untuk menjalankan bagian penting dari kegiatan kampanyenya.
Trump dan Komite Nasional Partai Republik yang dikuasainya, memilih untuk membagi tugas guna mengajak pemilih di beberapa negara bagian yang paling kompetitif tahun ini dengan kelompok-kelompok seperti America PAC, organisasi yang didukung oleh miliarder Elon Musk.
Sulit untuk menunjukkan tidak akan terjadi sesuatu. Namun dengan waktu kurang dari 50 hari jelang pemilu pada 5 November mendatang, puluhan pejabat, aktivis, dan anggota Partai Republik di Michigan, North Carolina, dan negara bagian-negara bagian lain yang menjadi medan pertempuran mengatakan bahwa mereka jarang atau bahkan tidak pernah melihat kehadiran para juru kampanye dari kelompok tersebut. Di Arizona dan Nevada, komite aksi politik yang didukung oleh Musk mengganti perusahaan juru kampanyenya pada minggu lalu.
“Saya belum melihat siapa pun,” kata Nate Wilkowski, direktur lapangan untuk Partai Republik di Oakland County, Michigan, yang kaya akan suara, yang mencakup daerah pinggiran Kota Detroit yang penting. Dia berbicara secara khusus tentang America PAC. “Tidak ada yang memberi tahu saya bahwa mereka ada di wilayah Oakland County.”
Trump telah mengandalkan kesetiaan basis pendukungnya yang kuat, dalam pemilu yang diperkirakan akan berporos pada jumlah pemilih. Namun, bukti-bukti yang tidak jelas tentang apa yang digambarkan sebagai operasi yang canggih membuat beberapa aktivis partai mempertanyakan nilai dari operasi tersebut.
Tim kampanye Trump memandang persaingan dengan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai persaingan yang ketat di antara para calon pemilih, namun mereka percaya bahwa Trump memiliki keunggulan di antara orang-orang yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pilpres 2016 dan 2020, sehingga semakin penting untuk menjangkau para pemilih tersebut.
Pekerjaan mengumpulkan suara tersebut sangat penting di Michigan, di mana Trump kalah dengan kurang dari 160.000 suara pada tahun 2020. Michigan juga menjadi saksi di mana Partai Republik memulai tahun ini dengan terjerat utang dan bertarung dalam pertarungan sengit untuk memperebutkan pemimpin partai yang sah di negara bagian tersebut.
Ketua Partai Republik Michigan, Pete Hoekstra, mengatakan bahwa ia diberitahu bahwa para juru kampanye dari PAC Amerika telah tiba pada akhir Agustus dan sedang bekerja. Seorang juru bicara PAC mengatakan bahwa para petugas berada di Michigan, serta Arizona, Georgia, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin - tujuh negara bagian yang paling kompetitif. Juru bicara tersebut menolak untuk mengatakan berapa banyak juru kampanye yang ada di seluruh negara bagian.
Meghan Reckling, seorang pemilik perusahaan juru kampanye yang mendatangi rumah-rumah warga Partai Republik di Michigan, mengatakan bahwa ia melihat dua orang petugas PAC Amerika pada hari Selasa (17/9) di Oakland County. Mengenakan kaos polo biru bertuliskan “America,” mereka bekerja di daerah yang menurut data Reckling sendiri merupakan daerah dengan jumlah pemilih yang sedikit, ujar Reckling.
“Kita bisa melihat mereka melakukan percakapan yang sangat menyenangkan dengan perempuan yang membukakan pintu, dan mungkin berbicara dengannya selama lima menit,” kata Reckling. “Dari apa yang saya amati, mereka jelas terlibat dalam percakapan langsung.”
Namun, dalam wawancara dengan lebih dari dua puluh aktivis dan pejabat partai di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertempuran, laporan seperti itu jarang terjadi.“Saya tidak tahu apa yang dilakukan oleh PAC,” kata Mark Forton, ketua GOP di Macomb County, Michigan, sebuah wilayah pinggiran kota yang padat penduduk di timur laut Detroit. “Saya tidak tahu apakah mereka mendatangi rumah-rumah.”
Para pembantu Trump mengatakan bahwa kampanye tersebut memiliki sekitar 30.000 relawan yang mengidentifikasi para pemilih yang cenderung tidak memilih di tingkat lokal, termasuk melalui pengumpulan data di lingkungan sekitar.
Direktur politik kampanye, James Blair, juga memperkirakan hampir 2.500 petugas pemantau berbayar, dengan PAC Amerika yang merupakan bagian terbesar, bekerja di tujuh negara bagian tersebut. PAC telah membayar perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan juru kampenye lebih dari US$14 juta sejak pertengahan Agustus untuk mengerjakan kampanye presiden, menurut laporan pengeluaran Komisi Pemilihan Umum Federal yang diajukan oleh kelompok tersebut.
Blair menepis pernyataan bahwa kampanye tersebut menyerahkan pekerjaan kepada kelompok-kelompok luar. Sebaliknya, ia mengatakan bahwa kampanye itu memanfaatkan “sumber daya dalam kelompok-kelompok tersebut untuk meningkatkan frekuensi kontak dan cakupan total di seluruh dunia yang kami inginkan.”
“Kami sangat fokus pada pemilih yang cenderung tidak akan menggunakan hak pilihnya, karena itulah yang paling masuk akal secara strategis dalam hal bagaimana presiden akan memenangkan negara bagian-negara bagian ini, dan upaya kelompok-kelompok ini telah membantu menjangkau mereka,” ujar Blair.
America PAC dijalankan oleh mantan pembantu utama Gubernur Florida Ron DeSantis , ang gagal dalam kampanye kepresidenan. Tim Trump juga berbagi tanggung jawab untuk menjangkau pemilih yang jarang menggunakan suaranya dengan kelompok-kelompok seperti Turning Point USA, yang dipimpin oleh tokoh konservatif milenial Charlie Kirk, dan Faith and Freedom Coalition, yang dikepalai oleh tokoh konservatif Kristen Ralph Reed.
Salah satu alasan dari langkah kampanye tersebut adalah hasil dari keputusan FEC tahun ini bahwa kampanye kandidat dan kelompok-kelompok luar dapat mengoordinasikan upaya pengumpulan data dengan super PAC, dan secara khusus membagikan daftar pemilih dan data yang mereka kumpulkan dari rumah ke rumah. Hal tersebut berarti tim kampanye dapat berbagi sebagian besar upaya lapangan yang membutuhkan banyak tenaga dan biaya dengan kelompok-kelompok yang dapat menerima sumbangan tanpa batas.
Penjangkauan Harris di lapangan di tujuh negara bagian dipimpin oleh staf yang dibayar oleh kampanye, yang jumlahnya mencapai hampir 2.200 orang di lebih dari 328 kantor.
Para pembantu kampanye mengatakan bahwa kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan organisasi buruh melakukan penggalangan dana secara independen dari kampanye.
Sebagian besar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok luar yang mendukung Harris adalah beriklan. Berdasarkan pemesanan iklan untuk Harris dan super PAC terkemuka yang mendukungnya, mereka berada di jalur yang tepat untuk menghabiskan hampir $175 juta lebih banyak daripada kampanye Trump dan super PAC terkemuka yang mendukungnya pada Hari Pemilihan.
Kampanye Harris telah menghabiskan lebih banyak dana untuk iklan daripada kampanye Trump dengan perbandingan 2 banding 1 sejak ia memasuki persaingan pada tanggal 23 Juli, menurut perusahaan pelacakan media AdImpact.
Selama seminggu terakhir, terdapat masalah rumit yang dihadapi America PAC, kelompok yang paling terkenal di antara kelompok-kelompok yang membantu Trump pada tahun 2024.
America PAC memecat perusahaan pengumpulan data yang berbasis di Nevada, September Group, demikian menurut dua orang yang mengetahui masalah ini. America PAC telah membayar perusahaan tersebut hampir $2,7 juta sebulan yang lalu, menurut laporan FEC. Orang-orang yang mengetahui pemecatan September Group berbicara dengan syarat tidak disebut namanya karena tidak berwenang membahasnya. Juru bicara America PAC menolak untuk mengkonfirmasi langkah tersebut.
Trump bukanlah kandidat pertama yang mendelegasikan beberapa tugas yang biasa dilakukan dalam kampanye kepada kelompok-kelompok di luarnya. Namun, pengaturan ini tidak berjalan mulus bagi beberapa kandidat lain yang telah mencobanya.
Tahun lalu, DeSantis mempercayakan sebagian besar penjangkauan politik untuk kampanye kepresidenan dari Partai Republik kepada sebuah super PAC bernama Never Back Down, dengan konflik antara dewan dan personil kampanye utama di akhir-akhir menjelang kaukus Iowa. Meskipun memulai kampanye dengan dana sekitar $100 juta, DeSantis keluar setelah kalah dalam kontes pertama di Iowa.
Dalam upayanya yang gagal untuk mendapatkan nominasi calon presiden dari Partai Republik tahun 2016, mantan Gubernur Florida Jeb Bush mencoba melakukan hal yang sangat mirip, dengan menyerahkan sebagian besar pekerjaan infrastruktur politik kepada super PAC bernama Right to Rise, yang mengumpulkan lebih dari 114 juta dolar AS pada tahun 2015. [my/ka]
Forum