Sing for Hope adalah organisasi nirlaba yang didirikan sebagai tanggapan atas peristiwa serangan teror 11 September 2001 yang antara lain merobohkan gedung kembar World Trade Center di Kota New York. Misi organisasi itu adalah membantu pemulihan melalui seni.
Monica Yunus, salah seorang pendiri dan juga salah seorang direktur eksekutif Sing for Hope, mengatakan, "Sing for Hope eksis untuk menciptakan dunia yang lebih baik melalui seni. Ini adalah salah satu cara melakukannya, melalui piano-piano Sing for Hope.”
Setiap piano yang disediakan Sing for Hope dihias oleh seniman visual yang berbeda. Piano-piano itu kemudian ditempatkan di lokasi-lokasi yang tersebar di berbagai penjuru Kota New York, mulai dari Little Island hingga ke Christopher Street Park. Selama tiga pekan, hingga 30 Juni mendatang, orang-orang dapat memainkan piano itu secara bebas. Monica Yunus mengatakan daftar lokasi piano itu dapat ditemukan di website organisasi tersebut, singforhope.org.
Jacob Delos Reyes, yang berusia 8 tahun, datang bersama ayahnya ke lokasi piano di 28 Liberty Street untuk menguji talentanya. Ia mengatakan, "Ini menyenangkan sekaligus berisik. Tapi ini lebih… sangat seru.”
Seorang warga New York lainnya, Denaul Jenkins, mengatakan, "Saya pikir indah sekali bisa membawa orang bersatu melalui musik, memberi orang kesempatan untuk bermain, untuk bernyanyi. Ini bagus bagi para pelajar untuk tampil, mereka dapat menyanyi, pianis, semua musisi. Jadi saya pikir ini indah … ini kegiatan yang bagus.”
Sambutan baik juga disampaikan oleh Jason Dunton. Warga New York ini mengaku telah bermain piano selama lima tahun dan belajar sendiri memainkan alat musik tersebut melalui YouTube atau dengan memperhatikan teman-temannya. Ia bermain piano sebagai caranya mengekspresikan diri.
Beragam piano yang tersedia, beragam pula orang yang memainkannya. Dunton, yang menikmati keberadaan piano-piano tersebut mengatakan, "Jadi beberapa piano punya pitch yang berbeda. Ada yang terdengar sumbang, ada pula yang tidak. Sebagian suaranya nyaring, beberapa lagi lebih lembut. Ini berbeda-beda untuk setiap orang. Untuk mereka yang jazzy, mungkin mereka justru ingin yang agak sedikit sumbang. Bagi saya, saya suka piano yang dentingnya lembut merdu tapi cukup keras untuk didengar orang lain, jadi ini tergantung pada apa yang kamu ingin mainkan.”
Acara peluncuran kegiatan tiga pekan ini disertai dengan pertunjukan oleh Harlem Chamber Players, paduan suara remaja HandaHarmony dari Sing for Hope, Paduan Suara Treble SMA LaGuardia, serta musisi Roots, Rick Angry. [uh/ab]
Forum