Singapura, Jumat (14/5), mengumumkan larangan makan di restoran dan membatasi pertemuan maksimal dua orang untuk membendung peningkatan penularan virus corona secara lokal.
Setelah menerapkan lockdown sebagian dan pengujian ketat serta pelacakan kontak, COVID-19 hampir menghilang di negara itu. Pihak berwenang melaporkan hampir tidak ada penularan lokal dalam beberapa bulan terakhir.
Namun dalam beberapa minggu terakhir kasus virus corona kembali melonjak. Para pejabat mengumumkan beberapa klaster baru, termasuk satu di bandara yang terdiri dari 46 kasus, sebagian besar di antara orang-orang yang bekerja di sana.
Mulai hari Minggu (16/5), jumlah kelompok di area publik atau ketika mengunjungi rumah akan dibatasi hanya untuk dua orang, turun dari yang saat ini diperbolehkan sebanyak lima orang.
Makan di restoran akan dilarang, dan semua karyawan yang bisa bekerja dari rumah harus melakukannya, kata pejabat dalam konferensi pers.
Langkah-langkah tersebut akan diberlakukan hingga 13 Juni. Kebijakan ini serupa dengan penerapan lockdown sebagian di Singapura pada tahun lalu.
Peningkatan transmisi lokal kemungkinan akan membatalkan gelembung perjalanan (travel bubble) bebas karantina antara Singapura dan Hong Kong, yang akan dimulai pada 26 Mei setelah upaya sebelumnya gagal. [ah]