Siprus mendapat persetujuan dana talangan dari para kreditur internasional dalam pembicaraan dengan Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional (IMF) di saat-saat terakhir pertemuan di Brussels, Senin pagi (25/3).
Persetujuan itu mencakup penutupan bank Laiki Siprus dan memindahkan deposito yang berjumlah $130.000 ke bawah ke Bank Siprus yang lebih kuat. Rekening-rekening yang lebih besar dari $130.000 menurut peraturan Uni Eropa tidak diasuransikan dan kemungkinan akan menderita kerugian. Belum ada penjelasan mengenai besarnya kerugian tersebut.
Christine Lagarde, pimpinan Dana Moneter Internasional, mengatakan persetujuan dana talangan bagi Siprus itu adalah rencana menyeluruh dan terpercaya untuk menghadapi tantangan ekonomi negara pulau itu, Senin (25/3). Menurut Lagarde, rencana tersebut menanggulangi masalah inti tata perbankan melalui strategi yang jelas.
Para kreditur internasional telah mengatakan model usaha niaga Siprus yang menarik penanam modal, antara lain banyak warga Rusia, dengan pajak rendah dan peraturan keuangan yang longgar, telah menimbulkan akibat buruk dan harus diganti.
Persetujuan dana talangan itu mengurangi kemungkinan pajak atas semua rekening bank, tetapi deposan masih menghadapi kerugian.
Tanpa persetujuan tersebut, semua bank Siprus mungkin telah bangkrut, dan juga mengakibatkan negara itu bangkrut dan kemungkinan keluar dari zona Euro.
Siprus membutuhkan dana talangan darurat $13 miliar dari para krediturnya untuk menghindarkan kebangkrutan.
Persetujuan itu mencakup penutupan bank Laiki Siprus dan memindahkan deposito yang berjumlah $130.000 ke bawah ke Bank Siprus yang lebih kuat. Rekening-rekening yang lebih besar dari $130.000 menurut peraturan Uni Eropa tidak diasuransikan dan kemungkinan akan menderita kerugian. Belum ada penjelasan mengenai besarnya kerugian tersebut.
Christine Lagarde, pimpinan Dana Moneter Internasional, mengatakan persetujuan dana talangan bagi Siprus itu adalah rencana menyeluruh dan terpercaya untuk menghadapi tantangan ekonomi negara pulau itu, Senin (25/3). Menurut Lagarde, rencana tersebut menanggulangi masalah inti tata perbankan melalui strategi yang jelas.
Para kreditur internasional telah mengatakan model usaha niaga Siprus yang menarik penanam modal, antara lain banyak warga Rusia, dengan pajak rendah dan peraturan keuangan yang longgar, telah menimbulkan akibat buruk dan harus diganti.
Persetujuan dana talangan itu mengurangi kemungkinan pajak atas semua rekening bank, tetapi deposan masih menghadapi kerugian.
Tanpa persetujuan tersebut, semua bank Siprus mungkin telah bangkrut, dan juga mengakibatkan negara itu bangkrut dan kemungkinan keluar dari zona Euro.
Siprus membutuhkan dana talangan darurat $13 miliar dari para krediturnya untuk menghindarkan kebangkrutan.
