Bunga dan kertas tulisan menutupi meja siswa SMA Danwon di Ansan, selatan Seoul, Korea Selatan yang hilang dalam musibah kapal feri "Sewol", sementara pelajaran terus dilanjutkan, Kamis (24/4). Pengurus sekolah mengatakan beberapa hari pertama ini akan terfokus pada konseling kesedihan yang dirasakan para siswa.
Jumlah korban tewas naik menjadi 159 pada hari Kamis (24/4) karena para penyelam mencapai lebih jauh ke dalam kapal, yang tenggelam terbalik dalam air keruh di lepas pantai Korea Selatan barat daya.
Kapal Sewol membawa 476 penumpang, sebagian besar siswa SMA dalam pelayaran menuju pulau wisata Jeju. Hanya 174 orang yang berhasil diselamatkan.
Semua kecuali tujuh dari 29 awak kapal selamat. Sebelas dari mereka telah ditangkap karena meninggalkan kapal atau gagal mengevakuasi kapal.
Penyidik tidak tahu mengapa feri 6.800 ton itu tenggelam. Mereka sedang mempertimbangkan faktor-faktor seperti angin kencang, arus laut, dan muatan kapal.
Pelacakan data menunjukkan feri membelok tajam di saat-saat sebelum mulai miring. Beberapa penumpang juga melaporkan mendengar ledakan keras.
Jumlah korban tewas naik menjadi 159 pada hari Kamis (24/4) karena para penyelam mencapai lebih jauh ke dalam kapal, yang tenggelam terbalik dalam air keruh di lepas pantai Korea Selatan barat daya.
Kapal Sewol membawa 476 penumpang, sebagian besar siswa SMA dalam pelayaran menuju pulau wisata Jeju. Hanya 174 orang yang berhasil diselamatkan.
Semua kecuali tujuh dari 29 awak kapal selamat. Sebelas dari mereka telah ditangkap karena meninggalkan kapal atau gagal mengevakuasi kapal.
Penyidik tidak tahu mengapa feri 6.800 ton itu tenggelam. Mereka sedang mempertimbangkan faktor-faktor seperti angin kencang, arus laut, dan muatan kapal.
Pelacakan data menunjukkan feri membelok tajam di saat-saat sebelum mulai miring. Beberapa penumpang juga melaporkan mendengar ledakan keras.