Situasinya masih tegang di daerah perbatasan Idomeni sehari setelah polisi Makedonia menembakkan gas air mata dan peluru karet kepada ratusan migran ketika mereka berusaha menerobos pagar perbatasan di wilayah Yunani.
Puluhan migran masih berkumpul di sekitar pagar di wilayah Yunani hari Senin (11/4), tapi dilaporkan tidak ada bentrokan.
Bantuan medis mengatakan hampir 300 orang dirawat karena luka-luka setelah bentrokan hari Minggu, umumnya mengalami masalah pernapasan akibat gas air mata, dan lainnya cedera akibat peluru karet.
Para pejabat Makedonia mengatakan 23 anggota pasukan keamanan cedera, kebanyakan akibat batu yang dilempar oleh para pengunjuk rasa.
Adrian Edwards, juru bicara badan pengungsi PBB, mengatakan peristiwa baru-baru ini di kamp Idomeni dan daerah perbatasan merupakan "keprihatinan besar" bagi badan PBB ini.
"UNHCR siap mendukung transfer sukarela orang-orang ke daerah itu yang akan diterapkan oleh pemerintah Yunani, termasuk layanan yang diperlukan selama pendaftaran dan proses itu berlangsung."
Ketegangan meningkat di kamp Idomeni setelah isu menyebar bahwa Macedonia akan membuka perbatasannya.
Lebih dari 10 ribu migran dan pengungsi terdampar di perbatasan Idomeni di Yunani utara, sejak pertengahan bulan Februari, setelah negara-negara Balkan tertutup akses ke perbatasan mereka. [zb/jm]