SOCHI —
Masalah ini muncul dalam hampir setiap Olimpiade: Apa yang harus dilakukan dengan kursi kosong dan kurangnya perhatian?
Kasus seperti ini muncul lagi di Sochi, dan para pejabat senior Olimpiade menyuarakan kekhawatiran mengenai jumlah penonton yang lebih sedikit dari kapasitas dan kurangnya antusiasme penonton.
Salah satu anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyarankan agar anak-anak sekolah dan tentara tak bersenjata digunakan untuk mengisi kekosongan.
Gerhard Heiberg dari Norwegia, yang mengepalai komisi pemasaran IOC, memuji organisasti secara keseluruhan namun mengatakan pertandingan-pertandingan tidak seramai yang diharapkan.
"Gambar-gambar di TV indah, kompetisi-kompetisinya bagus, tempat pertandingan hebat. Namun antusiasme dan kegembiraan berolahraga terasa kurang," ujarnya.
Heiberg mengatakan isu ini telah mencapai tingkat tertinggi dari Komite Olimpiade Internasional. Kursi-kursi dalam beberapa pertandingan, seperti seluncur indah atau figure skating, terisi penuh, namun nomor lain seperti biaton, setengah kosong.
Karena nomor-nomor pertandingan masih berlanjut, Heiberg mengatakan para penyelenggara masih punya waktu untuk mengatasi situasi tersebut.
"Mereka harus mencari cara mengisi stadion-stadion," ujarnya. "Yang saya tahu semua tiket sudah terjual dan orang yang ingin membeli tiket tidak bisa mendapatkannya, jadi mereka harus berbuat sesuatu untuk menarik anak sekolah, mahasiswa atau bahkan militer berpakaian preman untuk menonton."
Penyelenggara di London menggunakan pekerja sukarela dan tentara untuk mengisi kursi-kursi kosong pada awal Olimpiade Musim Panas 2012.
Panitia di Sochi mengatakan Senin mereka menggunakan tenaga sukarela untuk mengisi kursi-kursi kosong di beberapa pertandingan yang kurang populer. Juru bicara Alexandra Kosterina mengatakan beberapa pekerja sukarela ditawari tiket untuk melihat pertandingan pada malam hari.
Para anggota IOC lain lebih positif dengan situasi di Sochi sejauh ini. John Coates, salah satu wakil presiden IOC dari Australia, mengatakan ia melihat para penonton yang seru di pertandingan hoki dan ski.
"Atmosfernya menyenangkan. Saya kira semuanya baik-baik saja," ujarnya.
Anita DeFrantz, anggota komite dari AS, mengatakan penonton Rusia berbeda, lebih pendiam.
"Saya kira nanti mereka akan lebih bersemangat. Banyak orang yang belum pernah melihat olahraga-olahraga ini sebelumnya," ujarnya.
Kursi-kursi kosong di Olimpiade merupakan hal yang biasa pada awal-awal pertandingan. Seringkali kursi-kursi tersebut diperuntukkan untuk sponsor perusahaan dan media.
Ada indikasi bahwa penonton dari luar negeri memilih menonton dari rumah kali ini, khawatir dengan situasi keamanan, perjalanan yang panjang dan tingginya biaya pesawat dan hotel. (AP)
Kasus seperti ini muncul lagi di Sochi, dan para pejabat senior Olimpiade menyuarakan kekhawatiran mengenai jumlah penonton yang lebih sedikit dari kapasitas dan kurangnya antusiasme penonton.
Salah satu anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyarankan agar anak-anak sekolah dan tentara tak bersenjata digunakan untuk mengisi kekosongan.
Gerhard Heiberg dari Norwegia, yang mengepalai komisi pemasaran IOC, memuji organisasti secara keseluruhan namun mengatakan pertandingan-pertandingan tidak seramai yang diharapkan.
"Gambar-gambar di TV indah, kompetisi-kompetisinya bagus, tempat pertandingan hebat. Namun antusiasme dan kegembiraan berolahraga terasa kurang," ujarnya.
Heiberg mengatakan isu ini telah mencapai tingkat tertinggi dari Komite Olimpiade Internasional. Kursi-kursi dalam beberapa pertandingan, seperti seluncur indah atau figure skating, terisi penuh, namun nomor lain seperti biaton, setengah kosong.
Karena nomor-nomor pertandingan masih berlanjut, Heiberg mengatakan para penyelenggara masih punya waktu untuk mengatasi situasi tersebut.
"Mereka harus mencari cara mengisi stadion-stadion," ujarnya. "Yang saya tahu semua tiket sudah terjual dan orang yang ingin membeli tiket tidak bisa mendapatkannya, jadi mereka harus berbuat sesuatu untuk menarik anak sekolah, mahasiswa atau bahkan militer berpakaian preman untuk menonton."
Penyelenggara di London menggunakan pekerja sukarela dan tentara untuk mengisi kursi-kursi kosong pada awal Olimpiade Musim Panas 2012.
Panitia di Sochi mengatakan Senin mereka menggunakan tenaga sukarela untuk mengisi kursi-kursi kosong di beberapa pertandingan yang kurang populer. Juru bicara Alexandra Kosterina mengatakan beberapa pekerja sukarela ditawari tiket untuk melihat pertandingan pada malam hari.
Para anggota IOC lain lebih positif dengan situasi di Sochi sejauh ini. John Coates, salah satu wakil presiden IOC dari Australia, mengatakan ia melihat para penonton yang seru di pertandingan hoki dan ski.
"Atmosfernya menyenangkan. Saya kira semuanya baik-baik saja," ujarnya.
Anita DeFrantz, anggota komite dari AS, mengatakan penonton Rusia berbeda, lebih pendiam.
"Saya kira nanti mereka akan lebih bersemangat. Banyak orang yang belum pernah melihat olahraga-olahraga ini sebelumnya," ujarnya.
Kursi-kursi kosong di Olimpiade merupakan hal yang biasa pada awal-awal pertandingan. Seringkali kursi-kursi tersebut diperuntukkan untuk sponsor perusahaan dan media.
Ada indikasi bahwa penonton dari luar negeri memilih menonton dari rumah kali ini, khawatir dengan situasi keamanan, perjalanan yang panjang dan tingginya biaya pesawat dan hotel. (AP)