Pemerintah Somalia hari Selasa (12/3) melarang empat jenis pesawat Antonov terbang di wilayah udaranya, dengan alasan keamanan.
Otorita Penerbangan Sipil Somalia SCAA mengatakan pesawat Antonov jenis AN24, AN26, AN32 dan AN12 tidak akan diijinkan beroperasi di wilayah udara Somalia setelah tanggal 15 Maret.
Ditambahkan bahwa tidak ada kecelakaan yang melibatkan pesawat era Uni Sovyet itu tetapi ada yang “nyaris celaka.”
Surat dari SCAA awalnya memberi waktu kepada operator penerbangan hingga tanggal 28 Februari untuk menghentikan penerbangan Antonov. Namun menurut Wakil Manajer SCAA Jama Ahmed Muse, tenggat itu telah diperpanjang hingga 15 Maret.
Surat itu juga mengatakan bahwa Antonov tidak memiliki pusat perawatan yang telah disetujui di kawasan Afrika Timur, dimana pesawat-pesawat itu dapat diperbaiki. Para mekanik justru memperbaiki pesawat-pesawat ini di bandara. Ditambahkan bahwa pesawat jenis Antonov ini tidak memiliki sistem untuk menghindari tabrakan di udara, sementara sertifikasi tingkat kebisingan mereka “tidak dapat diterima.”
Somalia telah mengambil alih kendali wilayah udaranya secara penuh pada Desember 2017 lalu dan mengalihkan kendali lalulintas udara dari Nairobi. Sebelumnya sejak awal perang saudara di Somalia tahun 1990an, kendali itu dipegang oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB.
Para pejabat mengatakan ada sekitar 250 penerbangan melintasi wilayah udara Somalia setiap hari, belum termasuk jumlah kedatangan dan keberangkatan. Jumlah orang yang bepergian dari dan menuju ke Somalia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Bandara Mogadishu saja mengalami peningkatan jumlah penumpang hingga setengah juta orang pada tahun 2017 lalu. [em]