Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Jumat (22/4) ikut menyerukan reformasi di Bank Dunia agar bisa lebih baik dalam mengatasi tantangan global yang memuncak seperti perubahan iklim dan perubahan klien-kliennya.
"Kita tidak bisa menggunakan pendekatan biasanya," kata mantan direktur pelaksana bank pembangunan multilateral itu kepada Reuters.
"Kalau Anda tanya apakah (Bank Dunia) harus berubah, iya."
Komentarnya disampaikan sehari setelah Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dan seorang penasihat Gedung Putih menyerukan reformasi besar di Bank Dunia. Beberapa kelompok publik dan swasta besar juga mengatakan perlu adanya reformasi yang mendesak.
Yellen dan penasihat Gedung Putih itu berpendapat bahwa institusi yang berusia 70 tahun itu tidak dibangun untuk mengatasi sejumlah krisis global yang terjadi bersamaan, termasuk pandemi COVID-19, perang Rusia di Ukraina, dan perubahan iklim.
Sri Mulyani pada Jumat (22/4) mengatakan bahwa Bank Dunia menghadapi tantangan yang lebih besar dan lebih global dibandingkan dengan tujuan awalnya, dan para kliennya telah berubah dengan semakin banyak melibatkan negara-negara berpendapatan menengah. [vm/ft]