Tautan-tautan Akses

Startup AS Hasilkan Kopi Imitasi Tanpa Biji


Atomo Coffee, merekayasa ulang biji kopi yang menghasilkan imitasi kopi dengan rasa yang sama. (Foto: ilustrasi).
Atomo Coffee, merekayasa ulang biji kopi yang menghasilkan imitasi kopi dengan rasa yang sama. (Foto: ilustrasi).

Sebuah perusahaan rintisan atau start-up milik AS merekayasa ulang biji kopi yang menghasilkan imitasi kopi dengan rasa yang sama, namun tanpa waktu, biaya dan dampak terhadap lingkungan atas penggunaan biji kopi tersebut.

Pada bulan Maret 2019, Atomo Coffee mengumpulkan $25.000 melalui Kickstarter penggalangan dana secara online. Kurang dari enam bulan kemudian, sebuah perusahaan modal ventura Hong Kong menginvestasikan dana di perusahaan itu sebesar $2,6 juta untuk benih biji kopi tersebut, dengan harapan produk komersial cold press dapat tersedia pada awal tahun 2020.

Berbasis di Seattle, Atomo Coffee merupakan gagasan dua orang bersahabat, salah seorangnya adalah pakar makanan yang kian frustrasi dengan rasa kopi yang tidak konsisten.

“Saya putuskan untuk memeriksa sekaligus melihat apakah saya sendiri dapat membuat kopi mulai dari atom hingga menjadi produk akhir. Jadi pengembangan secara molekuler menjadikan kopi tetap berkualitas,” kata Jarret Stopforth, salah seorang pendiri Atomo Coffee.

Ide menganalisa kopi terdiri dari apa saja sehingga mereka dapat membuatnya kembali dari garasinya. Teman Jarret, Andy Kleitsch pada awalnya skeptis dengan ide untuk membuat kopi tanpa biji.

“Saya berpikir apakah hal ini memungkinkan? Apa yang harus dilakukan dan bagaimana caranya? Jadi, kami pergi ke garasi Jarret dan mulai memformulasikan secangkir kopi di garasinya, di tengah-tengah musim dingin di Seattle,” jelasnya.

Jarret mengambil biji kopi itu lalu memetakan semua senyawanya, termasuk mengendus aromanya dan komponen cairannya. Melalui proses yang disebut model penghilangan hingga kopinya tidak ada dan kemudian menambahkannya sampai menjadi kopi kembali.

Saat mencicipi racikan kopi-kopi lain, Victoria Exton menjatuhkan pilihannya. “Saya suka yang warna kuning, maksud saya yang bertitik oranye. Rasanya sedikit lebih sempurna menurutku. Rasanya lebih ringan, sedikit lebih halus.”

Andy Kleitsch mengungkapkan minuman dingin favorit yang dipilih sebenarnya adalah Atomo. Sementara itu Matt Rhinehart, salah seorang pengecap rasa terkesan, apakah kopi imitasi tersebut benar-benar kopi seutuhnya? Jarrett menjelaskan lebih jauh, “Kami membuat rasa kopi persis seperti minum dari biji kopi itu sendiri. Hanya saja tidak menggunakan bijinya.”

Salah satu keunikan nilai jual Atomo adalah dampaknya yang ramah terhadap lingkungan.

Tahun lalu, kepala badan perdagangan kopi AS mengemukakan rendahnya harga kopi menekan petani untuk mengolah tanah di hutan hujan tropis demi bertahan hidup.

Kopi tumbuh di daerah yang termasuk ekosistem tropis, seperti halnya hutan tropis, yang memainkan peran kunci dalam menyedot karbon dioksida dari atmosfer yang menjadikan planet bumi kian menghangat. [mg/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG