Tautan-tautan Akses

Strategi Biden dan Demokrat: Gaungkan Pencapaian Legislatif dan Kucilkan Loyalis Trump


Presiden AS Joe Biden berpidato saat melakukan kunjungan ke New Albany, negara bagian Ohio hari Jumat (9/9).
Presiden AS Joe Biden berpidato saat melakukan kunjungan ke New Albany, negara bagian Ohio hari Jumat (9/9).

Dua bulan menjelang pemilihan paruh waktu AS, Presiden Joe Biden dan Partai Demokrat melancarkan strategi yang diharapkan dapat mempertahankan keunggulan tipis di Kongres. Strateginya adalah menyoroti pencapaian legislatif sambil mengucilkan para politikus loyalis mantan Presiden Donald Trump.

Presiden AS Joe Biden berada di negara bagian Ohio Jumat (9/9) lalu untuk mempromosikan undang-undang yang baru saja disahkan untuk meningkatkan produksi semikonduktor sebagai bagian dari tur lintas negaranya untuk menggaungkan pencapaian legislatif, penurunan harga bahan bakar minyak dan angka pertumbuhan ketenagakerjaan yang kuat.

“Sejak saya menjabat, perekonomian kita telah menciptakan hampir 10 juta lapangan kerja baru,” ujar Biden.

Pada saat yang sama, Biden melancarkan kecaman terhadap para loyalis mantan Presiden Donald Trump yang sering disebut “MAGA Republicans” alias politikus Partai Republik berhaluan MAGA. “MAGA” sendiri singkatan dari “Make America Great Again,” atau “Buat Amerika Berjaya Kembali,” yang merupakan slogan kampanye Trump.

“Sekelompok anggota Partai Republik berhaluan MAGA yang ekstrem telah memilih untuk menciptakan kemunduran, dengan penuh amarah, kekerasan, kedengkian dan perpecahan,” imbuh Biden.

Presiden Joe Biden mengecam pendukung Trump berhaluan "MAGA" saat berbicara pada Komite Nasional Demokrat di Oxon Hill, Maryland, 8 September 2022.
Presiden Joe Biden mengecam pendukung Trump berhaluan "MAGA" saat berbicara pada Komite Nasional Demokrat di Oxon Hill, Maryland, 8 September 2022.

Untuk mengalahkan para politikus Partai Republik berhaluan MAGA pada pemilu legislatif paruh waktu November nanti, Biden dan Partai Demokrat berharap bisa bersatu dengan para politikus independen dan faksi Partai Republik yang menentang Trump melalui strategi dua arah yang diyakini Demokrat akan membantu mereka mempertahankan keunggulan tipis mereka di Kongres AS.

Akan tetapi, strategi itu juga berisiko menjadi bumerang.

Edward Young adalah salah seorang pendukung Trump. “Ia [Biden] menyatakan perang terhadap saya. Ia menyatakan perang terhadap separuh Amerika. Dia pada dasarnya mengatakan, ‘Siapa pun yang tidak memilih saya adalah musuh negara, adalah seorang pemberontak, adalah seorang fasis.”

Gaungkan Pencapaian Legislatif dan Kucilkan Loyalis Trump: Strategi Biden dan Demokrat Hadapi Pemilu Paruh Waktu AS
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:04:29 0:00

Sementara itu, Demokrat juga yakin akan memperoleh keuntungan dengan berfokus pada keputusan Mahkamah Agung AS bulan Juni lalu, yang membatalkan hak konstitusional warga Amerika selama hampir lima puluh tahun atas hak aborsi.

Kembali, Joe Biden, “Partai Republik telah membangkitkan sebuah kekuatan yang amat kuat di negara ini: perempuan.”

Demokrat memerlukan semua bantuan yang bisa mereka dapatkan. Dalam politik Amerika, partai petahana hampir selalu kalah pada pemilu paruh waktu.

Di sisi lain, Partai Republik termotivasi oleh penggeledahan FBI ke kediaman pribadi Trump di Florida bulan lalu untuk mengambil dokumen rahasia negara yang diyakini belum dikembalikan Trump. Penggeledahan itu disebut Partai Republik sebagai tindakan persekusi.

Kepada VOA, William Howell, dosen politik Amerika di University of Chicago Harris School of Public Policy, mengatakan melalui Skype, “Seluruh upaya Partai Republik [yaitu] untuk membangkitkan amarah basis pemilih mereka. Tujuan utamanya agar menimbulkan kerugian [bagi Partai Demokrat]. Seberapa besar kerugian itu masih belum diketahui.”

Partai Demokrat sendiri unggul tipis di Kongres AS.

Di Senat, suara mereka seimbang dengan Partai Republik, 50 banding 50. Di DPR, Partai Demokrat menduduki 219 kursi, sedangkan Partai Republik 211 kursi, di mana lima kursi lainnya kosong.

November mendatang, seluruh kursi DPR (435 kursi) dan 35 dari 100 kursi Senat diperebutkan dalam surat suara.

Selain itu, 36 dari 50 negara bagian juga akan memilih gubernur baru. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG