Tautan-tautan Akses

Studi: Hiu Menggunakan Medan Magnet Bumi Sebagai GPS


Seorang penyelam scuba berenang di dekat hiu paus saat mendekati perahu dayung di lepas pantai Tan-awan, Oslob, di Cebu, Filipina selatan, 1 Maret 2013. (Foto: REUTERS / David Loh
Seorang penyelam scuba berenang di dekat hiu paus saat mendekati perahu dayung di lepas pantai Tan-awan, Oslob, di Cebu, Filipina selatan, 1 Maret 2013. (Foto: REUTERS / David Loh

Para ilmuwan mendapati bahwa hiu menggunakan medan magnet bumi sebagai GPS (global positioning system) alami untuk membantu navigasi mereka dalam perjalanan lintas samudra.

Mengutip Associated Press, Minggu (16/5), para peneliti mengatakan eksperimen laboratorium laut dengan menggunakan spesies hiu kecil, mengonfirmasi spekulasi yang sejak lama muncul bahwa hiu menggunakan medan magnet sebagai alat untuk navigasi. Perilaku yang sama juga ditemukan pada hewan laut lain, seperti penyu.

Bryan Keller, salah seorang peneliti studi, mengatakan penelitian yang dimuat bulan ini dalam jurnal Current Biology, juga mengungkap mengapa hiu mampu menempuh perjalanan melintasi samudra dan menemukan jalan pulang untuk makan, berkembang biak dan melahirkan.

“Kita tahu bahwa hiu dapat merespons medan magnet,” kata Keller. “Namun, kita tidak tahu bahwa mereka menggunakan medan magnet itu sebagai alat navigasi… ada hiu yang mampu melintasi jarak 20 ribu kilometer dan akhirnya kembali ke tempat yang semula.”

Pertanyaan tentang bagaimana hiu mampu melakukan migrasi jarak jauh sudah menarik minat para peneliti sejak lama. Hiu melakukan perjalanan di lautan terbuka di mana mereka menggunakan ciri fisik seperti batu karang sebagai penanda.

Untuk mencari jawabannya, para ilmuwan di Florida State University memutuskan untuk meneliti hiu bonnethead - sejenis hiu martil yang hidup baik di pesisir barat dan timur Amerika, dan kembali ke tempatnya semula setiap tahun.

Para peneliti membiarkan 20 hiu bonnethead itu terekspos kondisi magnetik yang mirip dengan lokasi ratusan kilometer jauhnya dari tempat mereka ditangkap di Florida. Para ilmuwan menemukan bahwa hiu-hiu tersebut mulai berenang menuju arah utara saat sinyal magnetik membuat mereka berpikir mereka berada di arah selatan dari arah yang seharusnya.

Penemuan ini menarik, kata Robert Heuter, ilmuwan emeritus senior di Mote Marine Laboratory & Aquarium, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Ilmuwan Bryan Keller memegang hiu bonnethead. Keller adalah salah satu dari sekelompok ilmuwan yang menemukan hiu menggunakan medan magnet Bumi, September 2015. (Foto: Colby Griffiths/AP)
Ilmuwan Bryan Keller memegang hiu bonnethead. Keller adalah salah satu dari sekelompok ilmuwan yang menemukan hiu menggunakan medan magnet Bumi, September 2015. (Foto: Colby Griffiths/AP)

Heuter mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menemukan bagaimana hiu-hiu tersebut menggunakan medan magnet untuk menentukan lokasi mereka dan apakah kelompok hiu yang lebih besar, yang melakukan migrasi jarak jauh juga menggunakan sistem serupa untuk navigasi.

“Pertanyaanya selalu: sekalipun hiu peka terhadap orientasi magnetik, apakah mereka menggunakan indera ini untuk navigasi di lautan, dan bagaimana caranya? Para peneliti telah membuat kemajuan dalam menjawab pertanyaan ini,” katanya.

Keller mengatakan penelitian tersebut dapat membantu penyelidikan tentang sejumlah spesies hiu, yang mengalami penurunan. Sebuah studi tahun ini menemukan bahwa banyak jenis hiu laut dan ikan pari mengalami penurunan populasi hingga lebih dari 70 persen antara 1970 dan 2018 di seluruh dunia.

Para peneliti mengatakan bahwa ketergantungan hiu bonnethead terhadap medan magnet bumi juga dimiliki oleh spesies hiu lainnya, seperti hiu putih, yang juga melakukan perjalanan lintas samudra. Keler mengatakan sangat kecil kemungkinan jika hiu bonnethead memiliki kepekaan magnetik sementara hiu lain tidak. [er/ft]

XS
SM
MD
LG