Selama 15 tahun terakhir, Plymouth, Inggris telah mengadakan simposium tentang obesitas. Diperkirakan lebih dari separuh orang dewasa di kota tersebut berat badannya berlebihan atau sangat gemuk. Di kota-kota lain di Inggris, keadaan serupa juga umum ditemukan. Tapi apa yang terjadi di Inggris juga bisa disaksikan di Amerika dan banyak negara-negara Barat lainnya serta beberapa negara berkembang. Seorang ahli kegemukan mengatakan hal tersebut adalah masalah jangka panjang yang sulit untuk ditemukan jalan keluarnya.
Professor Jonathan Pinkney mengatakan, “Tidak ada masalah kesehatan yang paling mempengaruhi kesehatan manusia, atau menimbulkan paling banyak debat tentang bagaimana mengatasinya, daripada kegemukan atau obesitas.” Pinkney, seorang professor Endokrinologi dan Diabetes, ikut dalam Simposium Obesitas, Diabetes dan Sindrom Metabolik pada 21 Mei.
Ia mengatkan obesitas adalah masalah yang kompleks yang tidak hanya terkait dengan jumlah kalori yang dikonsumsi.
“Secara pribadi saya merasa bahwa ini adalah bidang yang luas. Banyak sekali masalahnya. Ada politik. Ada biologi. Pokoknya semua yang bisa kita bayangkan. Ada industri makanan. Dan saya pikir terkadang kita semua sedikit bersalah karena hanya berkonsentrasi pada satu area saja. Dan Anda bisa datang ke konferensi di manapun di dunia ini di mana orang-orang menghabiskan berhari-hari hanya untuk berbicara tentang bedah bariatrik atau minuman bersoda. Jadi, saya pikir seharusnya semuanya dibicarakan.”
Bedah bariatrik membatasi jumlah makanan yang bisa dimakan seseorang, dan mengurangi konsumsi kalori secara drastis.
Ia mendefinisikan obesitas sebagai “ketika tubuh menjadi sangat besar, keadaan itu akan mengurangi fungsi tubuh dan kualitas hidup seseorang serta kesejahteraan dan hubungan pribadi. Memang menyedihkan. Hal ini cenderung terjadi ketika berat badan berada di kisaran angka tinggi.”
Namun, Pinkney mengatakan mereka yang secara teknis tidak dianggap kegemukan juga menghadapi resiko kesehatan buruk.
“Ini aspek yang penting dari kesehatan populasi. Diabetes, serangan jantung, kanker dan lainnya. Maksud saya, semua penyakit itu disebabkan oleh kenaikan berat badan yang tidak dikategorikan sebagai obesitas. Seperti yang bisa kita lihat, rata-rata berat badan populasi meningkat karena kita makan makanan yang salah dan kurang aktif bergerak,” ujarnya.
Simposium Plymouth menunjukkan bahwa memang banyak yang diketahui tentang biologi otak dan pengendalian napsu makan. Tapi Pinkney mengatakan, seperti yang ditekankan oleh seorang pembicara, pengetahuan saja tidak cukup.
“Masalah ini juga disebabkan oleh banyak hal di lingkungan kita: iklan makanan, industri makanan, cara makanan dipasarkan ke semua orang, termasuk anak-anak. Menurut saya tubuh kita sangat pandai dan sudah diciptakan dengan sangat indah. Tapi sistem biologis yang menjaga kita tetap langsing seringkali tersingkir akibat tekanan dari hal-hal di sekitar kita,” ujarnya.
Ia juga mengatakan sulit untuk menghindari hal itu baik di Inggris, Amerika atau negara-negara berkembang yang mengadopsi pola makan Barat yang banyak mengandung gula, garam dan lemak.
“Ada industri makanan multinasional dan ada kepentingan besar untuk menjual banyak produk. Masalahnya sama. Kita bisa mengkonsumsi obat apa saja. Kita bisa melakukan bedah bariatrik, tapi itu tidak akan memecahkan masalah kecuali kita hentikan pengembangan penyakit dari sumbernya,” kata Pinkney.
Melihat sumbernya artinya melihat bagaimana pola makan terbentuk. Kebiasaan makan yang buruk biasanya diturunkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka.
“Saya pikir banyak hal dimulai sejak kita kecil, sulit untuk menghapus kebiasaan yang sudah kita lakukan seumur hidup kita. Tapi saya pikir kesehatan kita dan masa depan kita sudah bisa terlihat sejak kita masih kecil. Dan itu bukan hal yang mengejutkan. Anak-anak yang mempunyai berat badan berlebih biasanya mempunyai orang tua yang berat badannya berlebih. Saya pikir mereka mengetahui ini sejak kecil,” ujarnya.
Lebih sulit mengatasi masalah itu daripada menghindarinya, tambahnya lagi.
“Tidak ada cara medis untuk mencegah masalah ini. Sepertinya ini juga terkait dengan politik, kebijakan, pemasaran, industri makanan dan mencegah anak-anak terekspos dengan hal-hal tersebut. Saya pikir itu masalah yang terberat yang kita hadapi di dunia ini. Sangat berat.”
Professor Pinkney mengatakan terlalu banyak karbohidrat yang dimurnikan, yaitu gula, dianggap menyebabkan epidemi obesitas. Ia mengatakan karbohidrat yang dimurnikan tidak memuaskan rasa lapar untuk waktu yang lama dan orang akan makan lebih cepat dari jadwal makan yang seharusnya.
“Makanan yang diproses dengan karbohidrat banyak, dengan pemanis yang bertindak sebagai karbohidrat, membuat kita gagal menjaga nafsu makan kita. Saya pikir ada masalah besar dengan karbohidrat di pola makan Barat,” ujarnya.
Walaupun sulit untuk menjalani kebiasaan pola makan yang lebih baik, Pinkney mengatakan ada perubahan perilaku dalam skala besar telah terjadi.
“Ada masalah kesehatan lain yang telah berubah. Yang menurut saya yang menarik adalah yang terjadi dengan kebiasaan merokok. Dulunya orang mengeluh karena tidak bisa merokok di pub dan restoran dan harus keluar ruangan. Tapi keuntungan kesehatan jelas terasa. Jadi mungkin kita bisa mengatasi masalah obesitas ini, sedikit demi sedikit,” ujarnya.
Beberapa pelajaran, menurutnya, bisa diambil dari nenek moyang kita yang merupakan pemburu/pengumpul makanan.
“Para pemburu dan pengumpul makanan hidup di jaman es dan sebelum itu, nenek moyang kita punya pola makan yang kaya akan karbohidrat yang kompleks, seperti serat. Mereka juga makan protein, tapi tidak semuanya ada gula. Jadi pola makan yang diterapkan oleh orang-orang jaman dulu sangat berbeda dengan pola makan kita.”
Ia mengatakan penelitian tentang masyarakat asli, yang kembali ke pola makan tradisional, “memiliki masalah kesehatan modern lebih sedikit.” Pinkney mengatakan kombinasi metode pencegahan, campur tangan medis dan politis dibutuhkan untuk menghentikan epidemi obesitas.
Laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyebutkan lebih dari 35 persen orang dewasa, atau hampir 79 juta orang, sangat kelebihan berat badan. Lebih dari 17 juta anak-anak sangat kelebihan berat badan. Biaya medis tahunan akibat obesitas mencapai hampir 200 juta dolar.